Nationalgeographic.co.id - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa serangga (juga hama) dapat mengonsumsi hingga 20 persen tanaman. Namun bukannya tidak mungkin bagi serangga untuk mengonsumsi lebih banyak lagi tanaman, terutama bila dikaitkan dengan peningkatan suhu secara global. Mereka menjadi semakin rakus dan kelaparan.
Bagaimana mungkin perubahan suhu dapat membuat serangga menjadi lebih rakus? Rupanya temperatur yang lebih tinggi dapat mempercepat metabolisme serangga, sehingga membuat mereka makan lebih banyak dari biasanya.
Siklus hidup mereka juga menjadi lebih cepat yang menyebabkan mereka bereproduksi lebih cepat.
Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Anda Sering Menahan Buang Angin?
Curtis Deutsch, profesor oseanografi kimia di University of Washington menulis bahwa kedua efek tersebut dapat mengurangi hasil panen. Bahkan ketika populasi manusia terus meningkat.
"Hal ini mendorong petani untuk menggunakan lebih banyak pestisida, yang dapat menyebabkan semakin meningkatnya kerusakan lingkungan," ungkap para ilmuwan, seperti dilansir dari New York Times pada Senin (10/9/2018).
Ironinya, pestisida secara tidak langsung dapat membahayakan organisme lain dan dapat berpengaruh pada kesehatan manusia.
Dibandingkan menggunakan pestisida, Deutsch menyarankan untuk mengurangi secara drastis tingkat gas rumah kaca yang dipancarkan manusia.
Untuk membuktikan perkiraan mereka, Dr. Deutsch dan timnya menggunakan model statistik untuk menyimulasikan efek pemanasan global pada sistem metabolisme dan reproduksi serangga. Mereka menggunakan sampel gandum, jagung, dan padi karena ketiganya bertanggung jawab pada 42 persen dari kalori yang dikonsumsi oleh manusia.
Lebih lanjut para ahli mengatakan bahwa setiap derajat celsius yang naik akan membuat jumlah gandum, jagung, dan beras yang hilang meningkat sebanyak 10 hingga 25 persen akibat dimakan oleh serangga.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications ini menemukan bahwa tekanan dari peningkatan suhu musim panas dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian secara signifikan.
Baca juga: Kronologis Serangan 9/11, Runtuhnya Menara Kembar, dan Osama Bin Laden
Gelombang panas Eropa musim panas ini mengurangi produksi gandum Jerman sekitar 20 persen.
"Hal ini seperti serangga telah memakan satu dari delapan loyang (bahan) roti sebelum sempat dibuat," ungkapnya, melansir dari Kompas.com (10/9/2018).
"Kalau suhu pemanasan global naik empat deraat, artinya serangga akan memakan dua dari delapan loyang (bahan) roti kita," tambahnya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Kompas.com,nytimes.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR