Nationalgeographic.co.id—Baru-baru ini, para ilmuwan mengungkap bahwa mereka berhasil "menghidupkan kembali" serigala dire (Aenocyon dirus) yang telah punah sejak lama berkat rekayasa genetika.
Para peneliti di perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences membagikan gambar tiga anak serigala putih salju, yang mereka katakan menandai "menghidupkan kembali hewan yang punah di dunia untuk pertama kalinya".
Dengan menciptakan anak serigala yang mirip, CEO Colossal Ben Lamm mengatakan perusahaan telah "membuat anak serigala dire yang sehat" dan "menghidupkan kembali" predator ini setelah lebih dari 10.000 tahun punah.
Namun, rekayasa genetika serigala dire yang dilakukan di Colossal ini juga menimbulkan perdebatan dari para ahli. Banyak pakar mengatakan bahasa yang digunakan Colossal untuk menggambarkan ciptaannya menyesatkan.
"Apa yang dihasilkan Colossal adalah serigala abu-abu dengan karakteristik seperti serigala dire," kata Nic Rawlence, seorang profesor madya dan salah satu direktur Laboratorium Paleogenetika Otago di Universitas Otago. "Ini bukan serigala ganas yang sudah punah, melainkan 'hibrida'."
Dilansir Live Science, untuk membuat anak-anak serigala tersebut, para ilmuwan mengekstraksi DNA dari dua fosil serigala prasejarah yakni, gigi berusia 13.000 tahun yang ditemukan di Sheridan Pit, Ohio, dan tulang telinga bagian dalam berusia 72.000 tahun dari American Falls di Idaho.
Dengan menggunakan DNA ini, para peneliti menyusun sebagian genom serigala, yang kemudian mereka bandingkan dengan genom kerabat terdekat serigala yang masih hidup, termasuk serigala, jakal, dan rubah.
Berdasarkan hasil penelitian ilmiah mereka, para ilmuwan memilih serigala abu-abu (Canis lupus) sebagai donor sel telur untuk 'mengembalikan' serigala yang telah punah itu, meskipun kedua spesies tersebut sebenarnya tidak terlalu berkerabat, kata para ahli.
"Informasi baru menunjukkan bahwa serigala mengerikan yang asli itu sendiri bukanlah serigala yang sebenarnya," kata David Mech, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam ekologi dan perilaku serigala di Universitas Minnesota dan ilmuwan peneliti senior di Survei Geologi AS.
Secara evolusi, serigala dire terpisah dari serigala sekitar 6 juta tahun yang lalu. Mereka membentuk kelompok yang sama sekali terpisah dari serigala abu-abu modern.
"Serigala dire berada dalam genusnya sendiri, jadi spesiesnya sangat berbeda," kata Philip Seddon, seorang profesor zoologi di Universitas Otago. "Serigala afrika mungkin lebih dekat hubungannya dengan serigala dire."
Baca Juga: Selain Serigala Purba, Dua Spesies Punah Ini juga 'Telah Dihidupkan' Kembali tetapi Begini Nasibnya
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR