Nationalgeographic.co.id - Melalui serial fotonya yang berjudul A Ritual of Exile, Paulomi Basu, fotografer asal India, ingin membantu mengakhiri tradisi Chaupadi yang sudah berakar kuat di wilayah pedesaan di Nepal. Tradisi ini mendorong perempuan yang sedang mengalami menstruasi hidup terisolasi dan disiksa dengan alasan adat dan agama.
Foto-foto yang diambil Basu menampilkan situasi ekstrem di mana para perempuan harus bertahan selama satu minggu setiap bulannya dalam sebuah tempat tak layak.
Baca Juga : Kisah Perempuan yang Berhasil Melakukan Kontak dengan Suku Terasing Sentinel
Saat menstruasi, perempuan dianggap kotor dan dikhawatirkan akan memberi bencana pada manusia, lahan, serta ternak di sekitarnya. Oleh sebab itu, mereka diusir dari rumah dan diasingkan.
Beberapa perempuan ada yang tinggal di gudang. Sementara yang lainnya harus menempuh perjalanan selama 10-15 menit ke dalam hutan, lalu bertahan dalam sebuah gubuk.
Selama pengasingan, banyak perempuan yang meninggal. Penyebabnya: suhu yang amat panas, sesak napas akibat terlalu banyak menghirup asap api unggun, hingga digigit ular kobra. Mereka juga sering menjadi korban pemerkosaan.
Rasa sakit di balik keindahan
Basu memulai proyek fotonya ini sejak 2013. Ia mengunjungi Nepal selama dua minggu per tahunnya. Aksesnya cukup sulit. Basu bahkan harus berjalan enam hingga delapan jam di atas pegunungan untuk mencapai desa di mana Chaupadi dilaksanakan.
"Saya berpikir berapa banyak rasa sakit di balik keindahan pemandangan yang seharusnya menggambarkan kebebasan ini," kata Basu.
Baca Juga : Warga Tuli-Bisu Desa Bengkala Berkreasi Lewat Kain Tenun dan Batik Lukis
Meskipun praktek Chaupadi dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Agung Nepal sejak 2005, nyatanya, wanita yang dipotret Basu seolah-olah sudah terlatih untuk menerima tradisi ini tanpa komplain.
Namun, bukan berarti para ibu rela anaknya mengalami pengasingan setiap menstruasi. Beberapa bahkan ada yang meminta Basu untuk membawa anaknya pergi dari sana.
"Sayangnya, jalan menuju revolusi tak akan mudah," pungkas Basu.