Nationalgeographic.co.id - Di tengah kegelapan di kota Harar, Ethiopia, lima hyena kelaparan mengelilingi seorang pria yang duduk di tanah. Telinganya yang seperti kelelawar bergerak maju dan mundur, sementara rahang mereka berusaha melenturkan gigi sebagai tanda siap makan.
Meski hyena dikenal sebagai salah satu pemburu paling kejam di dunia, tapi itu tidak berlaku di Harar. Di kota kecil tersebut, para penduduk tidak takut sama sekali dengan hyena.
Seorang pemuda mengelurkan daging dari keranjang dan memutar-mutarnya di udara. Alih-alih melompat untuk menyerang, seekor hyena datang ke depan dan mengambil langsung dari tangan pemuda dengan ketenangan layaknya anjing peliharaan.
Baca Juga : Ilmuwan Temukan 229 Spesies Baru Sepanjang 2018, Ini yang Terfavorit
Abbas Yusuf, yang dikenal sebagai Pria Hyena, belajar memberi makan makhluk buas ini dari ayahnya, Yusuf Mume Salleh. Selama bertahun-tahun, tradisi hidup dan memberi makan hyena ini masih berlangsung di keluarga mereka dan bahkan menjadi objek wisata yang populer. Hubungan kedua jenis makhluk hidup ini pun sangat mendalam.
Bagi fotografer Brian Lehmann, yang menghabiskan waktu untuk mendokumentasikan fenomena tersebut, koneksi binatang buas dengan keluarga Abbas sangat menarik.
"Saya takjub dengan hubungan mereka," ujar Lehmann.
"Semua orang di dunia selain di Harar, sangat takut kepada hyena karena hewan ini bisa mengunyah Anda dalam hitungan menit," imbuhnya.
Kota Harar memiliki sejarah panjang terkait hidup dengan damai bersama hyena. Menurut keterangan penduduk setempat, berabad-abad lalu, hewan ini kerap menyerang dan membunuh orang-orang di sana.
Untuk mengatasinya, para warga kemudian membolongi salah satu tembok di Harar dan melemparkan sisa-sisa makanan melalui lubang itu. Hyena pun mulai mengonsumsi makanan tersebut dan tidak menyerang manusia.
Untuk makanan yang diberikan keluarga Yusuf, "Abbas akan berdiri di bukit dan memanggil hyena ke rumah mereka. Kemudian, ia bisa memberi makan di depan turis," terang Lehmann.
Hampir setiap malam Abbas melakukan hal tersebut: memanggil hyena untuk datang, dan melakukan atraksi di depan pengunjung. Ia memiliki nama panggilan untuk setiap hyena. Beberapa hyena lebih responsif dari yang lain, bahkan Abbas memiliki dialek khusus untuk merayu hewan tersebut agar keluar dari gua.
Baca Juga : Populasi Hiu Menurun Drastis Hingga 92% Dalam Beberapa Dekade
Salah satu contoh hubungan akrab Abbas dan hyena terjadi di suatu malam, ketika pemuda tersebut mengantarkan hyena kembali ke gua-nya.
"Pada titik itu, hyena bisa saja memakan Anda. Namun, Abbas benar-benar memiliki hubungan yang luar biasa dengan mereka. Hyena-hyena itu berlarian dan bisa menyerang Abbas dalam dua detik, tapi mereka tidak melakukannya. Abbas juga tidak takut dan membiarkan hyena bergerak sesuka mereka," jelas Lehmann.
Tradisi hidup dengan hyena ini, diwariskan dari generasi ke generasi, melampaui tatanan alam. Menunjukkan bagaimana binatang buas yang biasanya ditakuti manusia ternyata bisa berdampingan dengan damai.