Di Savana Taman Nasional Alatash, singa tertidur malam ini. Inilah kawasan terpencil di barat laut Ethiopia yang dianggap sebagai habitat memungkinkan bagi singa, tapi jarang dikunjungi orang.
Saat ini, sebuah ekspedisi oleh Conservation Research Unit Universitas Oxford telah menemukan bahwa singa-singa memang hidup dan sehat di taman nasional itu.
“Selama karir profesional saya, saya harus merevisi peta distribusi singa berkali-kali,” ujar pemimpin ekspedisi, Hans Bauer.
“Saya telah menghapus populasi satu demi satu. Ini adalah yang pertama dan mungkin terakhir kali saya meletakkan populasi baru di peta,” tambahnya.
Untuk melihat singa, Bauer dan timnya memasang kamera perangkap di sungai kering.
“Ketika saya berjalan mencari beberapa pohon untuk meletakkan kamera, saya menemukan beberapa jejak kaki,” ungkap Bauer. “Saat itu adalah momen “eureka!” ketika saya yakin bahwa di sini benar-benar ada singa.”
Tertangkap kamera
Ketika mereka mencoba merekam mereka dalam sebuah film, pada malam kedua, singa pun tertangkap kamera.
Alatash berdekatan dengan taman nasional yang jauh lebih besar di Sudan, Taman Nasional Dinder.
Bauer percaya kemungkinan ada singa juga di sana, dengan perkiraan jumlah 100 hingga 200 individu dalam dua taman gabungan.
Ada sekitar 20.000 singa yang tersisa di alam liar Afrika. Populasi singa di Afrika barat dan tengah menurun, dan mungkin hanya tinggal setengahnya dalam 20 tahun mendatang.
Bauer berpikir bahwa singa di Alatash menghadapi lebih sedikit ancaman dibanding populasi lain.
“Situasinya cukup positif,” katanya. “Saya pikir fakta bahwa pemerintah Ethiopia baru-baru ini menjadikan Alatash sebagai taman nasional merupakan lompatan besar. Sekarang kita harus mendukung mereka dalam meningkatkan manajemen taman nasional, mereka melakukannya dengan sangat serius.”
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR