Tahun Baru dan Tradisi Beberapa Negara dalam Merayakannya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 31 Desember 2018 | 10:27 WIB
Suasana pergantian tahun baru. (IrisImages/Getty Images/iStockphoto)

Saat tahun baru, mendengar suara dentuman dan pecahan piring dan gelas di luar rumah mungkin bukanlah sebuah pertanda buruk bagi warga Denmark. Hal itu justru menjadi tanda bahwa mereka memiliki banyak teman dan tetangga.

Tradisi ini memiliki makna tersendiri. Jumlah kaca dan piring yang pecah di depan rumah seseorang menandakan jumlah keberuntungan dan pertemanan bagi orang itu pada tahun selanjutnya.

Selain tradisi memecahkan peralatan makan, tradisi warga Denmark lainnya adalah memasak kransekage, kue berbentuk cincin dengan sisi curam.

Baca Juga : Kisah Colin O'Brady, Penjelajah yang Berhasil Melintasi Antartika Sendirian

Estonia

Tradisi di Estonia menyarankan kita untuk mengonsumsi 12 menu makanan berbeda untuk menguatkan tubuh di 12 bulan mendatang.

Namun tradisi ini juga mengharuskan kita menghabiskan semua makanan tersebut. Jika makanan tidak habis, mereka percaya akan ada roh-roh kelaparan yang berkunjung pada malam tahun baru untuk menghabiskan makanan tersebut.

Finlandia

Timah cair yang sudah didinginkan. (serikbaib/Getty Images/iStockphoto)

Awal tahun baru di Finlandia, bagi banyak orang ditandai dengan molybdomancy, atau ramalan dengan logam cair.

Timah atau timbal dilebur di atas kompor dan kemudian dimasukkan ke dalam seember air dingin. Bentuk yang dihasilkan kemudian dianalisis untuk menentukan apakah tahun baru bagus untuk orang tersebut.

Nah, perayaan-perayaan di atas ini adalah contoh bagaimana masyarakat sebuah negara menyambut dan merayakan pergantian tahun baru. Bagaimana dengan Anda?

Baca Juga : Peneliti Temukan Burung Paling Langka di Dunia, Seperti Apa?