Nationalgeographic.co.id - Setelah berbulan-bulan melakukan pencarian, burung paling langka di Bumi akhirnya ditemukan. Ia tidak mencolok atau besar.
Burung Stresemann's Bristlefront berukuran sedang, memiliki ekor panjang dengan bulu khas di dahinya. Menurut peneliti, hanya ada beberapa darinya yang tersisa di Bumi.
A little haunting, this is the sound of perhaps the world's rarest bird, a female Stresemann's Bristlefront spotted last week in Brazil. We won't give up searching, but as of now, she is the last-known of her kind. (Recording by @biodiversitas) https://t.co/HLph5OVH2j pic.twitter.com/sgzUFDIP2H
— American Bird Conservancy (@ABCbirds) December 24, 2018
Selain penampilannya yang menarik, Stresemann's Bristlefront juga memiliki cuitan yang agak istimewa–berbeda dari spesies saudaranya, Slaty Bristlefront (Merulaxis ater).
Penampakan Stresemann's Bristlefront betina terjadi pada 12 dan 14 Desember. Hal ini memberikan harapan bagi para peneliti untuk menyelamatkannya dari kepunahan total akibat habitat hutan hujan yang menyusut. Juga karena ancaman kebakaran hutan dan perubahan iklim.
Baca Juga : Status Anak Krakatau Berubah Jadi Siaga, Mari Kenali Tingkatan Status Gunung Berapi
Hanya ditemukan di wilayah terpencil di timur Brasil, burung Stresemann's Bristlefront (Merulaxis stresemanni) pertama kali terlihat pada 1830-an. Meski begitu, ia sangat sulit dipahami.
Setelah penampakan yang pertama, barulah pada pertengahan abad ke-20, spesimen burung tersebut berhasil dikumpulkan. Spesies ini mendapatkan namanya berkat ahli burung asal Jerman-Brasil, Helmut Sick, dan perawatnya, Erwin Stresemann.
Pemberian nama ternyata tidak menjamin Stresemann's Bristlefront tetap berada di dekat pandangan peneliti. Ia kembali menghilang sebelum muncul kembali pada 1995. Sulitnya mendapat penampakan burung ini semakin menegaskan bahwa ia termasuk hewan langka.
Baca Juga : Kontroversial, Jepang Kembali Melakukan Perburuan Paus untuk Dimakan
Melihat hal tersebut, upaya konservasi yang dilakukan sekarang, berfokus pada wilayah timur laut Minas Gerais, di mana populasi kecil burung Stresemann's Bristlefront dapat tetap hidup dan berkembang.
American Bird Conservacy (ABC) dan Fundação Biodiversitas di Brasil, juga sedang berusaha mencari lebih banyak spesies Stresemann's Bristlefront. Termasuk di Cagar Alam Mata do Passarinho atau Songbird Forest, yang memiliki luas 952 hektar.
"Meskipun kami lega bahwa Stresemann's Bristlefront masih ada hingga sekarang, tetapi masa depan spesies ini tetap berbahaya. Perlu kerja keras untuk menemukan individu lainnya serta melindungi habitatnya," papar Amy Upgren dari American Bird Conservacy (ABC).
"Jika berhasil menemukan lebih banyak jenis burung ini dan melakukan aksi penyelamatan dengan cepat, maka populasi Stresemann's Bristlefront dapat berkembang dengan pesat," pungkasnya.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR