Mengenal Operasi Bariatrik yang Bantu Titi Wati Turunkan Berat Badan

By National Geographic Indonesia, Rabu, 23 Januari 2019 | 09:46 WIB
Titi Wati. (Fatturahman/Banjarmasinpost.co.id)

Untuk mengatasi ini, Dante menegaskan, ada pola makan khusus untuk pasien yang telah menjalani pembedahan bariatrik.

Hal ini juga terlihat dalam kasus Titi. Lima hari pasca-operasi, Titi tak diperbolehkan makan nasi.

Sebagai gantinya, pelengkap kalori didapatkan Titi dari susu khusus. Selain itu, dia juga diberikan makanan ringan lain untuk menjaga kalori dalam tubuh tetap terpenuhi.

Tak disarankan pada anak

Meski cukup efektif untuk menurunkan berat badan secara cepat, prosedur ini tidak disarankan dilakukan pada anak-anak.

Hal itu disampaikan oleh dokter ahli bedah dari Pusat Operasi Bariatric dan Metabolik Asia-Pasifik di Rumah Sakit Jinshazhou, Guangzhou, China, Wu Liang Ping. Wu beralasan, anak-anak masih dalam masa pertumbuhan.

"Dianjurkannya pada usia 16 tahun ke atas," ujar Wu.

Baca Juga : Banyak Makan Tidak Menjamin Anda untuk Tidak Merasa Lapar, Kenapa?

Akan tetapi, pada kasus tertentu, operasi bisa dilakukan terhadap anak usia di bawah 16 tahun. Salah satu contoh yang bisa kita kenal adalah Arya Permana, anak yang berbobot 192 kilogram.

Arya melakukan operasi bariatrik di RS Onmi Alam Sutera, Tangerang. Langkah itu diambil karena saat bobotnya 192 kg, Arya nyaris tak bisa beraktivitas.

Operasi bypass yang dilakukan pada anak sama halnya dengan orang dewasa, yaitu mengecilkan ukuran lambung sehingga porsi makan jadi lebih sedikit.

Dalam bentuk pil