Terasi dalam Catatan Terlawas Penjelajah Inggris

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 15 Februari 2019 | 12:00 WIB
Salah satu contoh fermentasi terasi dari Belitung. (Hafidz Novalsyah/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - “What is trassi?” Demikian pertanyaan Anna Forbes tatkala berjejak di Ambon. Anna merupakan istri dari naturalis sohor asal Inggris, Henry Ogg Forbes. Pasangan itu menjelajahi Nusantara pada 1880-an.

Ketika Anna berada di dapur, dia melihat paket kecil dalam bungkus daun pisang yang tergeletak di lantai.  Kemudian dia bertanya kepada Kobez—demikian Anna menulis nama seorang anak lelaki yang mengingatkan kita pada kobis sayuran. Kobez merupakan seorang koki yang melayaninya selama di Ambon.

“Barang apa ini?” tanya Anna kepada Kobez sembari menyentuh bungkusan itu dengan hati-hati.

“Oh! Nyonya, itu adalah terasi.”

“Terasi? Macam mana pula itu terasi?

“Melezatkan masakan, Nyonya.”

“Apakah saya pernah menyantapnya?”

“Pastilah, Nyonya; ini enak sekali.”

“Kamu pasti bohong! Apakah kamu berencana meracuni saya dan juga dirimu sendiri?”

“Wah, kalau bohong saya bisa kena gondokan, Nyonya, tetapi ini memang betul-betul enak,” kata Kobez. Kemudian lelaki itu memegang lehernya dan berikrar, “Sumpah mati!”

Baca Juga : Awal Kisah Kehadiran Sumpit yang Kini Menjadi Ikon Kuliner Asia

Anna pun membuangnya jauh-jauh dari Kobez yang terlihat sendu setelah kejadian ini. Kendati demikian, Anna tak berniat mengancam si koki apabila dia mengambil kembali bungkusan mengerikan itu.