Menjelajahi Sundarbans, Hutan Mangrove Terbesar yang Ada di Dunia

By Gita Laras Widyaningrum, Minggu, 24 Februari 2019 | 09:00 WIB
Pemandangan di hutan mangrove Sundarbans. (Yousuf Tushar/Lightrocket/Getty Images)

Banyak pengunjung terbang ke Jessore, kemudian naik bus bandara ke Khulna, kota paling dekat dengan pintu masuk Sundarbans. Kereta api dan bus malam juga beroperasi dari Dhaka ke Khulna.

Sementara di India, tur berangkat dari Kolkata.

Menikmati Sundarbans

“Perjalanan satu malam menawarkan kesempatan lebih untuk menemani ketenangan Sundarbans,” kata Didarul Absar, pendiri Bangladesh Eco Tours.

Banyak agen perjalanan yang menyediakan tur semalam maupun wisata tanpa menginap ke Sundarbans dari Kolkata. Khulna memiliki opsi yang lebih sedikit, tapi kemungkinan akan meningkat di masa mendatang.

Sebagian besar paket all-in meliputi wisata menggunakan perahu, berjalan melintasi hutan, dan kunjungan pagi hari untuk melihat satwa liar.

Baca Juga : Foto-foto Gereja Ayam, Rumah Doa yang Sebenarnya Bernama Bukit Rhema

Tur ke Sundarbans sangat mengandalkan etika. Ini dilakukan untuk melindungi ekosistem yang rapuh serta memajukan masyarakat setempat. Setiap pengunjung wajib menggunakan jasa agen wisata lokal dan harus menjaga lingkungan: jangan membuang sampah sembarangan, waspada terhadap polusi suara, dan tidak mengganggu binatang yang ada di sana.

Selain Sundarbans, para turis juga dapat mengunjungi objek wisata di sekitar Bangladesh dengan transportasi yang diatur dari Dhaka.

Waktu terbaik berkunjung

Waktu terbaik untuk menjelajahi Sundarbans adalah pada musim dingin yang lebih kering dan sejuk di bulan Oktober-Februari. Setelah Februari, suhu akan memanas.

Para penduduk lokal sendiri kerap mengunjungi Sundarbans antara Juni dan Agustus, ketika hujan monsun menyajikan pemandangan hutan yang indah. Meski begitu, banyak agen perjalanan yang tidak beroperasi di musim ini karena risiko banjir dan angin topan.