Nationalgeographic.co.id - Hutan Amazon kini menjadi lokasi penambangan emas ilegal. Menurut kelompok peduli konservasi, jumlahnya sangat banyak sehingga bisa dikatakan sebagai 'wabah'. Dan aktivitas ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"Penambangan ilegal di Amazon–terutama di wilayah tempat tinggal suku adat dan cagar alam yang dilindungi–telah meningkat drastis akibat kenaikan harga emas," kata Beto Ricaro, antropolog Brasil yang memimpin pemetaan terbaru hutan Amazon, bersama dengan Amazon Socio-Enviromental Geo-referenced Information Project (RAISG).
Baca Juga : Es di Greenland Meleleh dengan Sangat Cepat, Apa Penyebabnya?
Dilansir dari amazonaid.org, akibat ketidakstabilan di pasar global dalam beberapa tahun terakhir, harga emas telah naik ke level historis tertinggi. Dari tahun 2000 hingga 2010, nilai emas meningkat lebih dari 300%. Ini membuat banyak industri tertarik untuk mengeruk lebih banyak emas, termasuk di Amazon.
Hasil pemetaan terbaru menunjukkan ada 2,312 lokasi penambangan ilegal di 245 zona di Venezuela, Brasil, Bolivia, Kolombia, Ekuador, dan Peru. Negara-negara tersebut merupakan lokasi di mana hutan Amazon yang luas membentang.
Peneliti khawatir, aktivitas ini akan membahayakan kehidupan hutan Amazon yang murni dan saluran air di sekitarnya. Seperti yang diketahui, hutan hujan Andean di Amazon merupakan titik penting bagi keanekaragaman hayati dan mengandung banyak spesies endemik. Akibat penambangan emas, bentang alam hutan mengalami deforestasi dan vegetasi pohon di sana pun kerap dibakar.
Selain merusak alam, Ricardo mengatakan, penambangan ilegal di hutan melalui penebangan dan pencemaran sungai karena penggunaan merkuri, juga dapat mengancam kelangsungan hidup suku asli di pedalaman Amazon.
Pelepasan merkuri ke lingkungan dapat membuatnya masuk ke rantai makanan. Banyak penduduk asli bergantung pada ikan air tawar sebagai sumber makanan. Oleh sebab itu, pelepasan tersebut akan mengancam kesehatan mereka. Gejala keracunan merkuri meliputi gangguan kognitif, motorik, hingga kehilangan penglihatan.
Salah satu daerah yang terkena dampak terburuk ada di wilayah yang membentang antara Brasil dan Venezuela–rumah bagi suku asli Yanomami. Di sana, ditemukan 55 lokasi penambangan emas ilegal.
Sebuah studi 2014 menemukan fakta bahwa 92% sampel yang dikumpulkan dari suku Yanomami menunjukkan tingkat kontaminasi merkuri yang tinggi.
Baca Juga : Jaich Maa, Rumah Bagi Ekosistem Baru di Dasar Laut yang Gelap
Pemetaan terbaru ini sengaja dirilis tiga minggu sebelum presiden baru Brazil, Jair Boisonaro, bertugas pada 1 Januari mendatang.
Boisonaro sendiri telah mendapat kecaman dari beberapa kelompok peduli lingkungan hidup. Politisi sayap kanan yang didukung oleh pengusaha agribisnis ini, dianggap meremehkan perubahan iklim. Boisonaro pun mengabaikan hak-hak suku terasing karena tidak melindungi tanah tempat mereka tinggal.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | AFP |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR