Hematidrosis, Penyakit yang Membuat Seseorang Mengeluarkan Keringat dan Air Mata Darah

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 26 Februari 2019 | 11:00 WIB
Geeta, wanita asal India, yang mengidap hematidrosis. (Newsflare/Indiaphotoagency)

Kapiler juga terletak di sekitar kelenjar keringat. Pada kasus stres berat, pembuluh darah mungil ini bisa pecah dan menyebabkan darah keluar dari tubuh melalui kelenjar keringat.

Penyebab lain

Kapiler yang pecah memang bisa menyebabkan hematidrosis, namun ada juga teori lain tentang darah yang keluar melalui keringat. Di antaranya, karena ‘menstruasi perwakilan’. Ini merupakan kondisi di mana darah keluar dari tubuh melalui lokasi lain – selain rahim – saat menstruasi.

Selain itu, ada juga teori purpura psikogenik, yakni pendarahan spontan dan memar tanpa luka atau penyebab lain yang diketahui.

Baca Juga : Meski Menakutkan, Film Horor Ternyata Memiliki Manfaat Bagi Tubuh

Cara menangani hematidrosis

Hematidrosis tampaknya tidak mengancam nyawa. Untuk menghentikan pendarahan pada permukaan kulit, cara yang bisa dilakukan adalah mengetahui penyebab stres yang memicu kelainan tersebut.

Dokter akan melakukan berbagai macam tes diagnosis. Ini membantu mereka untuk:

Beberapa dokter juga akan melakukan tes laboratorium untuk mengecek fungsi ginjal dan hati. Mereka mungkin meminta sampel urine dan tinja untuk memeriksa apakah ada kelainan. USG perut atau endoskopi saluran pencernaan juga membantu mengetahui kondisi lainnya.

Jika hasil tes laboratorium tidak menunjukkan adanya kelainan, dan apabila Anda sedang mengalami stres, dokter akan merekomendasikan untuk mengatasi rasa takut dan stres itu. Misalnya, dengan memberikan obat antidepresi atau terapi psikologis.