Peneliti Mengungkapkan Fungsi Garis Hitam-Putih di Tubuh Zebra

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 28 Februari 2019 | 09:30 WIB
Zebra. (jamenpercy/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id – Hal ini telah membuat bingung banyak peneliti dari zaman Charles Darwin, tapi sekarang sudah diketahui mengapa zebra memiliki kulit berwarna belang.

Menurut penelitian terbaru, itu tidak hanya untuk penampilan, tapi juga mencegah serangga pengisap darah seperti lalat kuda Afrika, untuk mendarat di tubuh hewan tersebut.

Dengan kata lain, kulit belang zebra dapat melindunginya dari penyakit mematikan yang menular melalui gigitan serangga.

Baca Juga : Mengapa Orang Percaya dengan Kekuatan Gaib? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Untuk menguji teori ini, para peneliti meletakkan selembar kain berwarna belang hitam putih pada kuda. Hasilnya menunjukkan bahwa ada lebih sedikit serangga yang ‘bertengger’ di tubuh mereka dibanding pada kuda tanpa kain.

“Studi kami menunjukkan bahwa lalat kuda Afrika lebih memilih bertengger di tubuh kuda berkulit polos dibanding mendarat di tubuh zebra atau kuda yang dilapisi kain belang. Sekalinya ada, serangga-serangga itu hanya mendarat sebentar, kemudian berpindah ke kuda polos lainnya,” papar Tim Caro, pemimpin penelitian.

Teori sebelumnya menyatakan, garis hitam-putih pada zebra berfungsi untuk mengatur suhu, berkamuflase saat menghindari predator, atau membentuk fungsi sosial seperti mengenali sesamanya.

Sementara itu, gagasan bahwa kulit belang zebra bermanfaat untuk ‘mengusir’ serangga, awalnya berasal dari Caro dan rekannya.

Lalat kuda Afrika sendiri diketahui kerap membawa penyakit seperti trypanosimiasis yang berakibat fatal.

Meskipun dari jauh lalat kuda tidak terganggu dengan warna belang zebra, tapi mereka benar-benar hanya mendarat sebentar di atas tubuh hewan tersebut. Kemungkinan tidak sempat mengisap darah.

Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi manusia yang ingin menghindari gigitan serangga.

“Faktanya, orang-orang yang menggunakan baju berwarna gelap cenderung lebih sering ‘diserang’ lalat kuda dibanding jika mengenakan pakaian dengan motif garis-garis,” kata Dr Martin How, wakil pemimpin penelitian.