Mengapa Burung Tidak Pernah Saling Bertabrakan Saat Terbang?

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 6 Maret 2019 | 08:05 WIB
Unggas saat melakukan migrasi. (eurotravel/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Apakah Anda pernah melihat sekumpulan burung yang sedang terbang atau melakukan migrasi? Apakah saat itu Anda melihat adanya burung yang saling bertabrakan dan jatuh?

Tim peneliti Unversity of Queensland menemukan jawaban mengapa burung tidak pernah saling bertabrakan saad sedang terbang. Menurut mereka, rahasianya terletak pada arah belokan yang mereka pilih. Sederhananya, burung selalu berbelok ke arah kanan.

Baca Juga : Bersih dari HIV, Pria London ini Sudah 18 Bulan Berhenti Mengonsumsi Obat Antiretroviral

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti melepaskan beberapa ekor burung parkit dari dua ujung terowongan, dan merekamnya menggunakan kamera video berkecepatan tinggi untuk mengamati strategi para burung. Ada 10 burung yang melakukan 102 penerbangan, dan tim mencatat, tidak ada satu pun tabrakan yang terjadi.

“Burung pasti mengalami tekanan evolusi yang kuat hingga akhirnya bisa menguasai keterampilan dasar terbang untuk meminimalkan risiko tabrakan di udara,” ungkap Mandyam Srinivasan, profesor asal Queesland Brain Institute (QBI) yang menjadi penulis utama studi.

Tidak hanya itu, burung juga beberapa kali mengubah ketinggian terbang mereka untuk saling menyesuaikan.

“Burung-burung jarang terbang pada ketinggian yang sama. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah masing-masing individu memiliki preferensi khusus untuk terbang lebih tinggi atau lebih rendah,” ucap Srinivasan.

Baca Juga : Penelitian: Orang Eropa Pernah Gemar Mengonsumsi Hewan Pengerat

masih menurut Srinivasan, posisi individu dalam hirearki kelompok bisa saja menentukan ketinggian terbang burung. Meski demikian, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.

Penemuan ini berpotensi besar untuk diadopsi pada sistem otomatis anti-tabrakan di pesawat. “Karena lalu lintas udara semakin padat, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sistem otomatis tangguh pada pesawat berawak maupun tanpa awak. Dari penelitian ini, kami bisa mengusulkan beberapa strategi sederhana pada sistem autopilot pesawat untuk mencegah tabrakan,” pungkasnya.