Seperti Medusa, Virus Ini Mampu Mengubah Amoeba Menjadi ‘Batu’

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 13 Maret 2019 | 08:00 WIB
Ilustrasi medusavirus. (G. Yoshikawa et al./J. Virol. via Live Science)

Nationalgeographic.co.id – Sama seperti makhluk mistik Medusa, virus raksasa yang baru ditemukan dapat mengubah inangnya menjadi ‘batu’. Namun, jangan khawatir, ini hanya berlaku untuk ameba (amoeba).

Menurut studi yang dipublikasikan pada Journal of Virology, virus tersebut ditemukan di sumber air panas berlumpur di Jepang. Memiliki nama Medusavirus, ia tampaknya memiliki kekuatan super. 

Baca Juga : Cita Rasa Hilang dalam Penerbangan, Mengapa Hal ini Bisa Terjadi?

Medusavirus termasuk ke dalam kelompok “virus raksasa” yang memiliki genom sangat besar dibanding kebanyakan virus lainnya. Ia menyerang organisme sel tunggal Acanthamoeba castellanii, sejenis ameba.

Ketika para peneliti menginfeksinya di laboratorium, mereka menemukan bahwa medusavirus mendorong ameba untuk mengembangkan ‘cangkang’ luar yang tebal dan tidak aktif, dikenal dengan sebutan encystment (tempat penyimpanan).

Kondisi ini langsung mengingatkan para peneliti tentang Medusa, yang dalam mitologi Yunani dikenal bisa mengubah orang-orang menjadi batu dengan tatapan matanya.

Meski bentuk virus tidak seperti kepala Medusa yang dipenuhi ular, tapi mereka menemukan fitur unik dari permukaan Medusavirus: yakni seperti terdiri dari 2.600 paku bulat.

Menurut para ilmuwan dari Kyoto University and Tokyo University of Science in Japan, virus ini berbeda dari jenis virus raksasa lain sehingga harus diklasifikasikan pada kelompok keluarga baru: Medusaviridae.

Baca Juga : Bersih dari HIV, Pria London ini Sudah 18 Bulan Berhenti Mengonsumsi Obat Antiretroviral

Yang menarik, sejumlah gen Medusavirus juga ditemukan pada ameba. Ini menunjukkan bahwa Medusavirus telah menginfeksi ameba sejak dulu kala dan kedua mikroorganisme tersebut telah bertukar gen selama evolusi.

“Medusavirus merupakan virus raksasa yang masih mempertahankan jejak kuno dari interaksi evolusi inangnya,” papar studi tersebut.

Para peneliti berencana untuk melanjutkan penelitian terhadap Medusavirus dengan harapan dapat mengetahui sejarah evolusi virus dan sel.