2. Minum kopi di waktu yang tepat
Kapan saja biasanya Anda minum kopi? Pagi, siang, atau sore? Ingat, selama berpuasa Anda tidak bisa minum kopi pada waktu-waktu tersebut. Anda hanya bisa minum kopi dari waktu berbuka puasa sampai imsak.
Selain bersifat stimulan, kopi juga bersifat diuretik. Ini menyebabkan produksi urine lebih banyak sehingga berisiko mengakibatkan dehidrasi. Jika Anda minum kopi saat sahur, rasa kopi yang kental di mulut bisa membuat Anda cepat haus. Selain itu, sifatnya yang diuretik dikhawatirkan bisa membuat Anda dehidrasi. Oleh karena itu, minum kopi saat sahur bukanlah waktu yang tepat.
Sebaiknya Anda minum kopi satu atau dua jam setelah berbuka. Bila Anda minum kopi sesaat setelah berbuka dengan kondisi perut masih kosong, dinding perut Anda bisa iritasi. Jadi, pastikan dulu perut Anda sudah terisi makanan sebelum minum kopi.
Baca Juga : Ternyata Banyak Buah yang Mengandung Vitamin C Lebih Tinggi dari Jeruk
Akan tetapi, minum kopi dua jam setelah berbuka bisa jadi terlalu dekat dengan jam tidur sebagian orang. Kalau Anda minum kopi jam 8 malam dan Anda tidur jam 10, bisa jadi siklus tidur Anda terganggu dan Anda tidak bisa tidur nyenyak. Maka itu, usahakan untuk tidak minum kopi di atas jam 8 malam dan jangan minum terlalu banyak.
3. Pilih jenis kopinya
Saat ini sudah tersedia kopi decaf (juga disebut kopi tanpa kafein), yaitu kopi yang mengandung lebih sedikit kafein, sekitar 94-98 persen kafeinnya telah dihilangkan. Anda bisa mengganti kopi biasanya dengan kopi jenis ini. Kandungan kafein pada kopi decaf berbeda-beda, tergantung pada biji-bijian yang digunakan.
Dilansir dari Hufftington Post, sebuah studi tahun 2006 oleh para ahli dari University of Florida mengungkapkan bahwa Anda perlu minum 5-10 cangkir kopi decaf untuk merasakan efek yang sama dengan kopi berkafein pada umumnya.