Nationalgeographic.co.id - Kepribadian dark triad (DTP) berkaitan dengan sifat narsisme, licik, dan psikopati. Ciri-ciri ini berkembang pada orang-orang yang memiliki kecintaan pada diri sendiri secara berlebihan, manipulatif, dan kurangnya empati.
Masih belum jelas berapa banyak orang yang memiliki kepribadian ini. Namun, beberapa studi memperkirakan angkanya sekitar 1-10% dari jumlah populasi.
Pengidap DTP sering terobsesi pada dirinya sendiri dan kesulitan memahami perasaan orang lain. Karena itulah, setiap hubungan yang mereka jalani cenderung kasar dan mengontrol.
Pasangan mereka akan dimanipulasi, dimanfaatkan, dan ditipu, sebelum akhirnya direndahkan dan dibuang.
Orang narsis tidak akan pernah bisa mencintai siapa pun
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, apakah keturunan DTP akan diperlakukan sama dengan pasangannya?
Menurut Perpetua Neo, psikolog dan terapis yang memiliki spesialisasi pada DTP, jawabannya adalah iya.
“Orang narsis, psikopat, dan sosiopat tidak memiliki empati. Mereka tidak bisa dan tidak akan pernah berusaha mengembangkan empati. Dengan begitu, mereka tak bisa mencintai siapa pun,” kata Neo kepada Business Insider.
Baca Juga : Kerap Alami Perang Antaragama dan Etnis, Anak-anak Pakistan Diajarkan Toleransi Lewat Boneka
Hal ini tidak berubah bahkan ketika mereka memiliki anak. Para psikopat tidak memiliki insting orangtua untuk melindungi anak-anaknya. Mereka tidak melihat keturunannya sebagai entitas yang terpisah, tapi semata-mata hanya seperti ‘benda’ yang dimiliki.
“DTP melihat anak-anak mereka sebagai perpanjangan dirinya dan bagian dari kepemilikan,” tutur Neo.
“Jadi, dibanding mengatakan ‘aku akan merawatmu sehingga tumbuh menjadi orang yang baik’, DTP akan mengatakan ‘kamu seharusnya tumbuh dengan baik karena kamu adalah trofiku’,” paparnya.