Namun, adakah risiko selain efek di atas jika seseorang terpapar gas air mata?
Dilansir dari Klikdokter, gas air mata sendiri ada beberapa jenis.
Namun yang paling sering dipakai adalah gas CS karena dianggap paling aman.
Penelitian menemukan bahwa gas CS dengan batas konsentrasi 5% tergolong relatif aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Selain CS, terdapat pula gas CN dan CR. Namun kedua gas itu lebih jarang digunakan karena lebih beracun.
Baca Juga: Was-was dengan Aksi Unjuk Rasa 22 Mei? Pantau Kondisinya Lewat CCTV
Pemerintah Amerika Serikat bahkan melarang pemakaian gas CR karena diduga berpotensi menyebabkan kanker.
Sementara penelitian Dokter Leoncio Queiroz Neto, seorang ophthalmologist Brazil, mengungkapkan gas air mata mengandung zat-zat beracun, seperti Chlorobenzylidene malononitrile (CS Gas).
Efek Gas Air Mata
Meski disebut relatif aman, nyatanya dalam konsentrasi yang tinggi misalnya 54%, gas CS juga menimbulkan efek samping pada kesehatan yang serius.
Gas CS terutama memberi efek pada mata. Itulah sebabnya gas CS disebut juga dengan ‘gas air mata’.
Selain menyebabkan perih dan mengeluarkan air mata
Mata yang terkontak dengan gas ini dapat memicu keluarnya air mata dalam jumlah banyak.
Baca Juga: Ketahui Kisah Hartini Soekarno Akan Kenangan Lukisan Bernama Sarinah
Selain itu juga menimbulkan rasa gatal, sensasi terbakar, hingga gangguan penglihatan.
Selain pada mata, gas ini juga memengaruhi sistem pernapasan (32%).
Gejala pada saluran pernapasan di antaranya batuk, nyeri dada, sesak napas, serta mengeluarkan banyak dahak dan air ludah.
Gejala ini akan lebih berat dialami oleh mereka yang memiliki masalah alergi dan asma.
Baca Juga: Penelitian: Makan Cabai Bisa Menghambat Penyebaran Kanker Paru