Nationalgeographic.co.id - Nama Sarinah kembali mencuat. Betul, Sarinah begitu populer sebagai pusat perbelanjaan yang berada di pusat bisnis Jakarta.
Dengan posisinya yang strategis, Sarinah kerap menghiasi kepala berita. Terlebih lagi, sewaktu aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, yang posisi berada di seberang Sarinah.
Baca Juga: Was-was dengan Aksi Unjuk Rasa 22 Mei? Pantau Kondisinya Lewat CCTV
Akibat aksi unjuk rasa itu, pusat perbelanjaan Sarinah tutup pada Rabu (22/5/2019). Pantauan Kompas.com, tidak ada aktivitas yang terlihat dari sejumlah gerai makanan yang berada di sisi terluar kedua gedung tersebut. Pintu masuk ke dalam gedung pun tampak ditutup menggunakan rolling door.
Sedangkan, pintu masuk bagi kendaraan maupun pejalan kaki dari arah Jalan MH Thamrin dan Jalan KH Wahid Hasyim juga tertutup rapat.
Kendati demikian, sejumlah warga terlihat duduk-duduk di tempat parkir dan emperan toko di gedung itu. Mereka masuk lewat pintu lain atau pun memanjat pagar yang hanya setinggi sekira satu meter.
Baca Juga: Adakah Hubungan Antara Salatiga, Arthur Rimbaud, dan Soekarno?
Warga yang duduk-duduk di sana terdiri dari massa unjuk rasa, awak media, ataupun warga biasa yang datang ingin melihat kondisi terkini. Diberitakan sebelumnya, Jalan MH Thamrin di depan Kantor Bawaslu ditutup bagi kendaraan guna mengantisipasi aksi unjuk rasa.
Nama Sarinah memang membangkitkan kenangan akan pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Soekarno pada 1967.
Nama sang pengasuh ini nampaknya begitu lekat di hati sang proklamator. Selain gedung dan buku, Bung Karno juga memberi nama Sarinah pada salah satu lukisan yang dibuatnya sendiri.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | kompas.com |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR