Bila Kita Tak Berubah, Perubahan Iklim Melenyapkan Peradaban Pada 2050

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 10 Juni 2019 | 16:46 WIB
Seekor beruang kutub muda melompat ke lapisan es di Svalbard, Norwegia. Perubahan iklim sangat mengancam keberlangsungan hidup beruang kutub sehingga mereka masuk daftar hewan yang rentan terhadap kepunahan. (Paul Nicklen/Nat Geo Image Collection)

Perubahan iklim berdampak pada krisis air di dunia. (piyaset/Getty Images/iStockphoto)

Tujuannya adalah untuk membatasi pemanasan global hanya 1,5 derajat Celcius, bukan tiga derajat Celcius seperti yang telah diperingatkan dalam laporan sebelumnya.

"Bahkan untuk pemanasan 2°C, lebih dari satu miliar orang mungkin perlu dipindahkan dan dalam skenario high-end."

Para penulis membuat sketsa skenario di mana pada tahun 2050 lebih dari separuh populasi dunia menghadapi 20 hari setahun panas yang mematikan.

Baca Juga: Banjir Tinja Manusia di Gunung Denali, Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim (Citra Anastasia)

Hasil panen global akan turun seperlima, ekosistem Amazon runtuh, di musim panas Arktik tidak menyisakan es, dan permukaan laut bisa naik 0,5 meter (selama abad ke-20, sudah naik 0,19 meter).

Mark Maslin dari University College London mengatakan laporan itu menambah keprihatinan mendalam yang diungkapkan oleh para pakar keamanan seperti Pentagon atas perubahan iklim.

Menanggapi analisis atau laporan itu, Michael Mann dari Pennsylvania State University mengatakan bahwa laporan itu hanya retorika yang berlebihan.

Bisakah kita menghentikan prediksi kiamat ini?

Spratt mengatakan ada "banyak tanda" dari warga di seluruh dunia bahwa mereka ingin memrangi perubahan iklim.