Amerika Rilis Bukti Foto Serangan Iran Pada Kapal Tanker. Apakah Bakal Ada Perang Baru?

By , Rabu, 19 Juni 2019 | 08:06 WIB
Nuklir Iran (Gloria Samantha)

Pompeo dijadwalkan bertemu para pejabat militer Amerika pada Selasa (18/6/2019) untuk membahas kemungkinan pengerahan baru pasukan Amerika ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas serangan pekan lalu terhadap dua tanker minyak.

Rilis Foto Baru

Pentagon telah merilis foto-foto baru yang dikatakan sebagai bukti-bukti tambahan bahwa Iran menyerang dua kapal tanker asing di Teluk oman pekan lalu. (Pentagon via VOA Indonesia)

Pentagon merilis foto-foto baru yang katanya menunjukkan lebih banyak bukti bahwa Iran menyerang dua kapal tanker minyak asing di Teluk Oman pekan lalu.

Gambar-gambar itu menunjukkan apa yang dikatakan Amerika,pasukan Garda Revolusi Iran sedang mengambil sebuah ranjau yang tidak meledak dari dinding kapal tanker Jepang, Kokuka Courageous. Foto lain menunjukkan di mana ranjau itu tadinya dipasang.

Foto-foto lain menunjukkan lubang besar di kapal Kokuka Courageous yang menurut Pentagon kemungkinan disebabkan oleh ledakan ranjau.

Baca Juga: Mencari Alien di Bulan Jupiter, NASA Berencana Kirim Robot Nuklir

AS mengatakan, "Iran bertanggung jawab atas serangan itu berdasarkan bukti video dan sumber-sumber serta ketrampilan yang diperlukan untuk dengan cepat mencabut ranjau yang tidak meledak itu. Sejauh ini Iran belum bereaksi atas foto-foto baru itu, tetapi menyangkal keterlibatan dalam serangan- atas kedua kapal tanker itu, dan menyebut tuduhan itu "konyol" dan "berbahaya."

Pejabat Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan hari Senin (17/6) sore mengumumkan pengiriman sekitar 1.000 lagi tentara ke Timur Tengah untuk apa yang ia katakan sebagai, "tujuan defensif."

"Sebelumnya saya tekankan perlunya mengembangkan kesepakatan internasional. Kalau kita melihatapa yang terjadi, kapal Norwegia, kapal Jepang, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, 15% pengiriman minyak dunia melalui Selat Hormuz. Jadi jelas kami perlu membuat rencana darurat jika situasinya memburuk. Tetapi kami juga perlu memperluas dukungan kami untuk situasi internasional ini," katanya.

Sebelumnya hari Senin, AS menyebut rencana Iran untuk melampaui batas persediaan uranium yang diperkaya, yang disepakati secara internasional itu, sebagai "pemerasan nuklir."

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, Iran perlu bertanggung jawab atas "kegiatan berbahaya di kawasan ini," tetapi tindakan AS juga harus "kuat, cerdas dan strategis serta tidak sembrono dan gegabah."

Sejauh ini Iran belum bereaksi atas foto-foto baru itu, tetapi membantah terlibat serangan-serangan kapal tanker itu, menyebut klaim-klaim itu "konyol" dan "berbahaya."

Senin sore, penjabat Menteri Pertahanan Amerika Patrick Shanahan mengumumkan pengerahan sekitar 1.000 tentara ke Timur Tengah untuk, apa yang ia katakan, "tujuan pertahanan."