“Sebelum saya menyadarinya, sekawanan lelaki telah melingkari saya seraya menodongkan tombak mereka, dengan tatapan ngeri dan liar.”
Ulrich Kozok dari University of Hawaii—seorang Jerman yang mengkaji budaya dan sastra Batak—mengungkapkan sosok Ida Pfeiffer sebagai “Turis Pertama di Daerah Batak”.
Perjalanan Ida ke Tanah Batak mengisi sebagian besar kisahnya tatkala berjejak di Sumatra. Selama perjalanannya keliling dunia, dia juga mengumpulkan spesimen aneka satwa dan puspa, juga peranti budaya dari tempat yang dikunjunginya. Buah tangan Ida dari Batak turut menghias Museum für Völkerkunde, sebuah museum etnografi di Wina: Tongkat 'Tunggal Panaluan' sepanjang hampir dua meter.