Dalam dunia internet, khususnya jejaring media sosial, seringkali muncul artis-artis dengan fisik rupawan, baik itu model kecantikan, produk fashion, atau lainya.
Hal ini sering kali membuat kita tidak percaya diri dan merasa rendah diri dengan bentuk fisik yang kita punya.
Baca Juga: Sering Iri Melihat Unggahan Orang Lain di Media Sosial? Ini Cara Mengatasinya
Secara tidak langsung ini akan membuat kita membandingkan diri kemudian menyebabkan minder, kecemasan, dan perasaan selalu merasa kurang akan sesuatu yang tengah kita miliki.
Hadirnya media sosial membuat kita sering melihat kisah hidup orang lain yang bisa jadi lebih bahagia. Sehingga akhirnya kita berpikiran bahwa hidup kita tidak berarti dan tidak bahagia.
Padahal setiap orang memiliki jatah waktu bahagia yang berbeda.
Benar kata Mark Manson -Penulis buku Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat asal Amerika- para pendahulu kita telah meringankan beban ekonomi dengan menciptakan teknologi. Sayangnya, kemajuan teknologi turut menyalurkan masalah baru: psikologi.
Baca Juga: 5 Aturan Sehat Bermain Instagram Agar Kesejahteraan Mental Terjaga
Apresiasi Diri
Alasan sederhana mengapa kita selalu membandingkan diri dengan orang lain adalah karena kita memang butuh diapresiasi. Baik diapresiasi oleh orang lain ataupun oleh diri sendiri.
Dan sering kali apresiasi ini datang dengan cara membandingkan diri dengan orang lain agar merasa diri lebih baik dari orang lain. Tapi ternyata hal ini sangat salah kaprah.
Salah kaprah ketika kita merasa istimewa daripada orang lain. Ini akan membuat kita melambung tinggi. Tapi ini bukan kebahagiaan.