Nationalgeographic.co.id - Pasti kita bertanya-tanya mengapa udara malam begitu dingin di musim kemarau ini. Ketika kita memulai beraktivitas di pagi hari, bahkan untuk mandipun rasanya dingin sekali.
Menuju siang hari, matahari semakin naik, cuacapun terasa semakin panas dan terik.
Tapi ketika menginjak waktu petang dan hari benar-benar gelap. Angin dinginpun berhembus. Membuat kita harus merisleting jaket kita rapat-rapat.
Bahkan kita sudah mendengar kabar turun salju di Wonosobo, Dieng, dengan suhu yang mencapai minus di malam hari. Serasa di Rusia ya.
Mengapa bisa begitu? Melalui Kompas BMKG beritahukan penyebabnya.
Baca Juga: Memproduksi Makanan di Luar Angkasa, NASA Berencana Tanam Cabai
Menurut BMKG, suhu dingin yang dirasakan oleh sebagian besar wilayah Indonesia dari malam hingga dini hari pada musim kemarau adalah hal yang lumrah.
Selain karena pada siang hari Bumi menyerap panas dan malam hari panas dilepaskan, fenomena dry intrusion atau intrusi udara kering juga sangat berpengaruh.
Pada gambar peta Indonesia dengan menggunakan citra satelit untuk mendeteksi water vapour di atmosfer ini, tampak bahwa Pulau Jawa dikelilingi oleh warna cokelat.
Baca Juga: Bahaya Terlalu Lama Main Gadget: Kram, Kebas dan Kesemutan
"Warna cokelat ini artinya dry atau kering. Nah inilah fenomena dry intrusion yang mengakibatkan kita sering kedinginan pada malam hingga pagi hari saat musim kemarau," ungkap Agie Wandala Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG, kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2019)
Agie menjelaskan, dry intrusion bersifat dingin karena suhu udara di selatan Indonesia saat ini sedang sangat rendah dan pulau Jawa cukup terkena dampaknya.