Nationalgeographic.co.id – Banyak orang terpesona dengan keindahan Taman Nasional Yellowstone. Bagaimana tidak, ia menampilkan pemandangan menakjubkan dengan beragam satwa liar serta aktivitas geologi yang luar biasa dalam bentuk mata air dan air mancur panas. Para pengunjung kerap menyebutnya sebagai ‘negeri ajaib’.
Jumat (21/6), merupakan hari pertama musim panas di Yellowstone. Hampir semua hewan berkeliaran, berkembang biak, makan rumput, berburu, berlari, bersantai, bermain, dan bersukacita. Namun, yang paling unik, di hari pertama musim panas tersebut, justru turun salju di sana.
Baca Juga: Peneliti: 'Denyut' dari Gunung Berapi Bisa Prediksi Letusan Berikutnya
Ya, Anda tidak salah membacanya. Badan cuaca setempat telah memberikan pengumuman mengenai salju dan suhu serendah -1 derajat celsius di Yellowstone dan sekitarnya pada hari itu. Bahkan, di jalanan Montana–satu jam dari pintu masuk Taman Nasional Yellowstone–terdapat lapisan salju setebal delapan inci.
Cuaca ekstrem seperti ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari iklim Yellowstone. Salju bisa turun di bulan apa saja.
Meski begitu, David Alder, penjaga taman nasional yang telah tinggal di West Yellowstone selama 13 tahun, mengatakan bahwa salju tebal seperti itu bukan pemandangan biasa. Mungkin hanya terjadi sekali dalam lima tahun.
“Tumpukan salju yang ada setiap bulannya biasanya hanya sedikit dan meleleh dengan cepat. Namun, yang sekarang sangat tebal dan lengket. Ini bisa mendatangkan bahaya bagi wisatawan yang berkunjung,” papar Alder. Diketahui bahwa ada lebih dari 800 ribu turis yang akan mengunjungi Yellowstone sepanjang Juni.
Baca Juga: Permafrost di Arktika Mencair 70 Tahun Lebih Cepat dari yang Diperkirakan
Selain itu, salju juga membuat hidup menjadi lebih berat pagi para hewan yang baru lahir di musim semi. Mereka kesulitan mendapatkan rumput yang kini terkubur salju.
Suhu dingin yang ada juga bisa menjadi penyebab stres, bahkan membunuh beberapa hewan.
Source | : | Douglas Main/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR