Autotomi, Ketika Hewan Mengamputasi Anggota Badannya Demi Bertahan Hidup

By National Geographic Indonesia, Kamis, 25 Juli 2019 | 15:19 WIB
Contoh autotomi. (Wikipedia)

Tim peneliti kami ingin tahu apakah damselflies mungkin menyesuaikan taktik pertahanan mereka dengan berbagai jenis predator.

Bagi damselflies yang mencoba melarikan diri dari pemangsa yang bisa mencengkeram korbannya, melepaskan satu bagian tubuh adalah sebuah pertahanan yang penting. Capung sering menargetkan ekor berbulu dari damselflies yang melarikan diri, yang disebut lamellae. Damselflies dapat mengamputasi diri dengan melepasnya selama pelarian, meninggalkan calon predator dalam kesulitan. Ini adalah langkah yang berisiko, karena ekor ini juga penting untuk berenang dan bernapas di bawah air.

Dalam beberapa kasus, amputasi diri adalah suatu taktik pertahanan yang tidak berguna untuk damselflies. Tidak semua predator menangkap mangsanya; pemangsa yang lebih besar seperti ikan akan menelan damselflies utuh. Dengan predator ikan, seharusnya tidak ada alasan untuk mencoba amputasi diri, dan karena itu damselflies lebih mungkin bertahan hidup dengan bersembunyi dan berkamuflase.

Mempersiapkan diri dari pemangsa

Kami mengamati bahwa larva dari kolam yang berisi capung melepaskan lamellae mereka lebih mudah daripada yang berasal dari kolam yang berisi ikan. Namun, bagaimana tepatnya mereka tahu untuk menumbuhkan ekor yang lebih kokoh yang tidak akan lepas secara tidak sengaja, atau ekor yang lebih lemah yang dapat diamputasi pada saat itu juga?

Katherine Black, seorang mahasiswa sarjana pada waktu itu dan anggota tim penelitian kami, tertarik dengan pertanyaan ini.

Untuk mengetahuinya, dia mengumpulkan larva damselfly dari kolam dekat Guelph di Ontario selatan dan membesarkan mereka di laboratorium. Dia mengekspos beberapa larva damselfly ke predator capung yang ditempatkan di kandang mereka di belakang penghalang jala dan kemudian mengamati apa yang terjadi pada sendi yang menghubungkan lamellae ke perut ketika larva damselfly berkembang.

Baca Juga: Ilmuwan: Hewan di Bumi Sulit Beradaptasi dengan Perubahan Iklim

Untuk menilai kekuatan sendi, kami mengukur kekuatan yang dibutuhkan untuk mematahkan lamellae dengan tepat. Karena larva damselflies sangat kecil (biasanya hanya beberapa sentimeter), kami perlu alat khusus yang dapat mendeteksi perubahan gaya yang lebih kecil dari satu miligram tekanan per milimeter. Ini cukup sulit dilakukan, tapi kesabaran kami terbayar pada akhirnya: kami menemukan bahwa damselflies yang tumbuh di hadapan capung mengembangkan sendi lamellae yang lebih lemah.

Ketika kami memeriksa struktur lamellae lebih dekat, kami menemukan bahwa diameter perlekatan sendi lebih kecil di damseflies dengan sambungan yang lebih lemah. Titik lemah yang disebabkan oleh diri sendiri ini memungkinkan mereka untuk mengamputasi lamellae lebih mudah ketika diserang oleh capung yang lapar.

Ini berarti bahwa larva damselfly dapat mengubah bagaimana bagian tubuh mereka berkembang tergantung pada isyarat yang ada di lingkungan mereka. Kemampuan seperti itu sangat penting untuk bertahan hidup, sebab mereka tidak bisa tahu predator mana yang harus mereka hadapi di kolam tempat tinggal mereka.

Dan ketika hewan mengamputasi bagian tubuhnya sendiri untuk terhindar dari menjadi santap malam hewan lain, sangat penting untuk memastikan bahwa taktik itu bekerja.

Las Asimi Lumban Gaol menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

Beren W. Robinson, Professor of Biology, University of Guelph dan Will Jarvis, PhD Student, University of Ottawa

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.