Hutan Araucaria, 'Fosil Hidup' yang Ditanam Manusia Kuno Amerika

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 13 Agustus 2019 | 16:11 WIB
Hutan Araucaria (carloscardetas)

Nationalgeographic.co.id - Petak hutan terancam punah yang ditemukan di sepanjang Amerika Selatan, ‘berhutang nyawa’ kepada orang-orang asli setempat yang hidup harmonis bersama mereka selama beberapa abad.

Para arkeolog menduga, Araucaria atau pohon teka-teki monyet telah tumbuh berabad-abad lalu karena cuaca yang lebih hangat dan basah menyebar di seluruh wilayah tersebut.

Namun, bagaimana pun juga, hasil penelitian menyatakan, kelompok masyarakat Jê Selatan lah yang memainkan peran penting dalam menumbuhkan hutan Araucaria. Mereka merawat pohon untuk sumber makanan dan kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Deforestasi Semakin Parah, Wajah Suku Terasing di Hutan Amazon Terungkap

“Penelitian kami menunjukkan bahwa hutan ini merupakan buatan manusia,” kata dr. Mark Robinson, arkeolog dari University Of Exeter.

“Kelompok masyarakat tersebut menetap di padang rumput. Kemudian, mereka memodifikasi tanah, melindungi bibit, bahkan menanam pohon hingga akhirnya menjadi hutan. Padahal, secara geografis, hutan Araucaria seharusnya tidak berkembang di sana,” paparnya.

Bersama dengan tim peneliti internasional, dr. Robinson menemukan fakta bahwa pohon-pohon Araucaria telah mengalami dua ekspansi besar di wilayah tersebut.

Yang pertama, terjadi sekitar 4.480 hingga 3.200 tahun lalu – disebabkan oleh meningkatnya kelembapan. Namun, ini tidak menjadi alasan pertumbuhan terbesar kedua yang memuncak pada 900 tahun lalu.

Pada fasekedua  tersebut, hutan meluas ke area dataran tinggi yang kondisinya relatif kering. Namun, mereka tetap bisa tumbuh. Ini bertepatan dengan periode meningkatnya penduduk Je Selatan serta perkembangan masyarakat yang kompleks.  

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan pada jurnal Scientific Reports.

Baca Juga: Indonesia Rawan Tsunami, Manakah Wilayah yang Paling Rentan?

Hingga saat ini, jutaan Araucaria atau pohon teka-teki monyet yang meliputi beberapa wilayah Cile, Brasil, dan Argentina, masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Penduduk lokal menyebut diri mereka sebagai “orang-orang Araucaria”, karena mengadalkan pohon tersebut untuk kebutuhan kayu, bahan bakar, makanan dan getahnya.