Antara Sayur Mentah dan yang Sudah Dimasak, Mana yang Lebih Sehat?

By National Geographic Indonesia, Rabu, 14 Agustus 2019 | 11:08 WIB
Ilustrasi sayuran segar. (liveenergized.com)

Nationalgeographic.co.id - Buah dan sayur adalah makanan kaya gizi yang sangat baik untuk tubuh. Namun, beberapa dari kita mungkin masih bingung, sebaiknya buah dan sayur itu dimakan mentah atau diolah menjadi makanan agar nilai gizinya tidak hilang. Memang, memasak buah atau sayur bisa membuat kandungan nutrisi di dalamnya berubah dan berkurang, tapi tidak semua begitu.

Melansir MNN.com, Kamis (8/8/2019) mitos yang mengatakan bahwa buah dan sayur mentah pasti lebih sehat, keliru. Faktanya, ada beberapa panganan yang jadi lebih sehat setelah dimasak, tapi ada juga kalau terlalu lama dimasak membuat nilai gizi di dalam makanan berubah.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk membuat buah dan sayur terasa lezat sambil memaksimalkan nutrisi? 

Keuntungan buah dan sayur mentah

Ada banyak isu tentang diet makanan mentah. Dipercaya bahwa memanaskan makanan di atas suhu 46 derajat Celsius akan menghancurkan enzim alami dan nutrisi lainnya. Misalnya, seperti yang dilaporkan oleh U.S News and Report bahwa vitamin C mudah dihancurkan oleh panas. Banyak sayuran, seperti brokoli, paprika, dan sayuran berdaun hijau yang mengandung vitamin C, yang akan hilang ketika dimasak.

Hal yang sama juga akan terjadi pada vitamin B seperti niasin, tiamin, riboflavin dan biotin. Ini memang tidak seperti vitamin C dalam sayuran, tetapi vitamin B juga akan berkurang ketika terkena panas.

Baca Juga: Tak Hanya Menjadi Tanaman Hias, Kaktus Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan

Para pelaku diet mentah percaya, makan makanan mentah dapat membantu memperlambat penuaan, mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan. Selain itu, makan sayuran dan buah-buahan mentah juga bisa membantu meringkan gejala depresi.

Menurut penelitian dari University of Otago, dengan mensurvei 422 orang dewasa muda di Selandia Baru dan Amerika Serikat, ternyata ditemukan bahwa mereka yang makan produk mentah melaporkan lebih sedikit mengalami gejala depresi.

Juga, kepuasan hidup pada mereka yang mengkonsumsi produk mentah lebih tinggi dan dengan pandangan yang lebih positif. Dibandingkan dengan mereka yang makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang dimasak, dikalengkan atau diproses lainnya.

Kelebihan makanan dimasak

Memasak makanan tidak selalu menghilangkan nutrisi. Penelitian pertama yang dilakukan pada tahun 2002 dan terbit di Journal of Agriculture and food Chemistry menemukan, memasak dapat meningkatkan jumlah antioksidan lycopene dalam tomat.

Menurut Harvard Health, Lycopene sendiri telah dikaitkan dengan resiko penyakit jantung dan beberapa kanker.

Baca Juga: Studi: Tarif Pajak dari Minuman Manis Bermanfaat Bagi Kesehatan Warga Indonesia

Memasak sayuran juga dapat meningkatkan jumlah kalsium yang ada pada beberapa sayuran, menawarkan lebih banyak mineral untuk diserap oleh tubuh. Selain menambah nutrisi, yang jelas memasak juga dapat memudahkan kita untuk mengunyah makanan tersebut, dan makanan mudah dicerna serta meningkatkan nilai energi netto.

Salah satu gagasan yang dimuat dalam jurnal Food Science menyarankan, jangan memasak produk mentah hingga benar-benar mendidih. Sebab, saat direbus rata-rata sekitar 14 persen antioksidan akan hilang dalam 20 jenis sayuran.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mana yang Lebih Sehat, Makan Buah dan Sayur Mentah atau Dimasak?". Penulis: Ellyvon Pranita.