Nationalgeographic.co.id - Berkat gencarnya kampanye bebas plastik di seluruh dunia, orang mulai berbondong-bondong berhenti menggunakan sedotan plastik. Namun, kita jarang mendengar perlakuan yang sama tentang sampah plastik yang lain, yaitu puntung atau filter rokok.
Padahal, benda ini merupakan barang yang paling banyak mengotori planet Bumi. Setidaknya dua pertiga dari total 5,6 triliun batang rokok atau 4,5 triliun puntung rokok yang dihisap setiap tahun dibuang sembarangan.
Sejak tahun 1980-an, puntung rokok menyumbang 30% hingga 40% dari semua sampah yang ditemukan di tempat pembuangan sampah perkotaan.
Baca Juga: Foto Ini Tunjukkan Anjing Laut dan Lumba-lumba yang Terllilit Sampah
Kita selalu bisa menemukan puntung rokok di jalanan, taman, pantai, dan saluran air kita. Banyak perokok mengaku membuang puntung rokok sembarangan, mungkin karena mereka percaya itu dapat terurai dan entah bagaimana tidak menganggapnya sebagai sampah.
Namun, penelitian terbaru kami menemukan bahwa puntung rokok justru membutuhkan waktu yang lama untuk terurai dan apabila dibuang sembarangan akan merusak lingkungan hidup.
Puntung rokok terdiri dari ribuan serat selulosa asetat, yang meskipun dapat terurai secara biologis, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai . Serat selulosa asetat, seperti mikroplastik lainnya, juga merupakan polutan umum yang ditemukan di ekosistem, bahkan terakumulasi di dasar laut dalam.
Filter rokok bekas juga mengandung ribuan bahan kimia yang dapat membunuh tanaman, serangga, tikus, jamur, dan makhluk hidup lainnya. Bahkan, beberapa bahan kimia dalam filter rokok bekas dikenal sebagai karsinogen, senyawa penyebab kanker.
Ada banyak laporan tentang anak kecil dan anjing peliharaan yang secara tidak sengaja menelan puntung rokok. Selain itu, puntung atau filter rokok bekas juga telah ditemukan dalam tubuh hewan liar, seperti burung laut dan kura-kura.
Menelan puntung rokok dapat menyebabkan muntah hingga kejang pada manusia. Lindi dari puntung rokok bisa beracun bagi organisme air seperti bakteri, krustasea, cacing, dan ikan.
Risiko yang belum diketahui
Pemahaman manusia akan bahaya puntung rokok yang dibuang sembarangan di taman-taman hingga ruang terbuka hijau lainnya masih minim, meskipun pemandangan tersebut sering kita lihat.
Ada laporan yang mengungkapkan bahwa beberapa burung menggunakan puntung rokok untuk melapisi sarang mereka. Hal ini sangat berbahaya karena pestisida dalam nikotin akan mengurangi jumlah parasit yang tinggal di permukaan tubuh inangnya (ektoparasit) karena parasit ini berguna bagi perkembangan anak burung. Selain itu, puntung rokok bisa menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi hewan.
Habitat perkotaan memiliki risiko tinggi terpapar dari sampah puntung rokok. Berdasarkan survei yang kami lakukan di tiga taman terbesar di Cambridge, Inggris, kami menemukan rata-rata 2,6 puntung rokok per meter persegi dan maksimum 126 puntung rokok per meter persegi di dekat bangku taman, meskipun tersedia asbak.
Pertanyaan selanjutnya adalah apa dampak puntung rokok yang dilemparkan ke tanah terhadap tanaman di taman?
Kami pun melakukan percobaan dengan meletakkan puntung rokok ke pot berisi rumput atau daun semanggi untuk melihat pengaruhnya. Kami menguji puntung baru dari rokok biasa serta puntung bekas (dari rokok yang sudah dibakar), serta meletakkan kayu kecil untuk melihat perbedaannya.
Kami menemukan bahwa puntung rokok mengurangi tumbuhnya kecambah pada rumput dan semanggi hingga 25%. Selain itu, puntung rokok juga mengurangi jumlah biomassa akar semanggi hampir 60%.
Meskipun ini baru studi awal tentang batang rokok utuh dengan puntung rokok yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman, studi lain menemukan bahwa asap dapat mengancam hal yang sama pada tumbuhnya tanaman.
Bahkan, pada awal tahun 1900-an, Mabel Elizabeth Dibbel menyelesaikan tesis berjudul “Efek asap rokok pada bibit Vicia sativa”. Dibbel menemukan bahwa dengan meniupkan asap rokok ke bibit tanaman akan menghambat pertumbuhan dan merusak struktur sel.
Perlu penelitian lanjutan
Meski sudah ada kesadaran ilmiah tentang rokok dan tanaman selama lebih dari 100 tahun, isu ini tetap menjadi topik yang paling jarang diteliti.
Mengingat pentingnya tanaman sebagai penghasil utama makanan manusia dan berperan untuk membuat lingkungan lebih menyenangkan, perlu ada pengurangan terhadap sampah rokok.
Beberapa orang menyarankan untuk langsung melarang puntung rokok karenanya bahayanya bagi kesehatan manusia.
Saran lain lagi adalah memaksa produsen untuk menawarkan uang bagi perokok yang mengembalikan puntung rokok mereka.
Apapun solusinya, sangat jelas bahwa selama 39 tahun kejayaan rokok sebagai sampah nomor satu dunia harus segera berakhir.
Langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran bahwa puntung rokok merupakan sampah berbahaya bagi lingkungan dan harus dibuang dengan benar.
Amira Swastika menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.
Penulis: Dannielle Green, Senior Lecturer in Ecology, Anglia Ruskin University
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.