Rambut Rontok Setelah Kemo Hingga Sel Bunuh Diri, Ini Fakta Kanker yang Perlu Anda Ketahui

By National Geographic Indonesia, Selasa, 3 September 2019 | 10:47 WIB
Ilustrasi sel kanker. (man_at_mouse/Getty Images/iStockphoto)

Suatu saat program “bunuh diri sel” ini bisa gagal. Dalam kasus ini, sel-sel yang “salah produksi” tidak terdeteksi sehingga tidak musnah. Sebaliknya, sel-sel ini berkembang biak dengan mempertahankan kesalahannya, inilah yang kemudian kita sebut kanker.

3. Bentuknya seperti kepiting dan “bisa jalan-jalan”

Pada tahap awal jumlah sel “cacat produksi” tersebut hanya sedikit.

Misalnya pada kanker payudara. Awalnya, saat diraba tidak terasa ada kelainan, beberapa waktu kemudian teraba benjolan sebesar biji kedelai, makin besar lagi jadi sebesar kelereng. Lalu makin membesar sehingga sebesar telur ayam. (Karena itu, bagi perempuan biasakan periksa payudara sendiri tiap bulan agar cepat diketahui jika ada kelainan dan kemudian diobati.)

Pada saat sel rusak ini sebesar biji kedelai, kumpulan sel cacat produksi ini masih bisa “duduk manis” berdampingan dengan sel-sel normal.

Karena sel ini cacat, mereka tidak akan membelah diri sesuai kebutuhan (karena sesungguhnya memang tidak dibutuhkan). Sel-sel rusak ini membelah diri tidak terkendali. Pembuluh darah merasakan di daerah 'sana’ ada kebutuhan nutrisi yang sangat besar, maka dibuatlah “jalan tol” berupa pembuluh darah ke lokasi tersebut.

Setelah mendapat kucuran oksigen dan nutrisi yang lancar, maka mereka membelah diri makin cepat dan makin cepat. Sel cacat yang tadinya bisa berdampingan dengan sel normal, sekarang butuh tempat lebih luas. Sel-sel yang normal mulai terdesak. Akibat adanya pembuluh darah yang memberikan pasokan makanan, maka sel-sel kanker mulai tumbuh menjulurkan kaki-kakinya makin jauh. Bentuknya mirip kepiting yang berkaki banyak.

(Karena penampakan kaki-kaki yang menjulur itulah maka kelainan ini disebut kanker. Kanker (cancer), sebenarnya adalah nama binatang, kepiting dalam bahasa Indonesia).

Pada fase berikutnya sel-sel rusak ini makin besar dan sel yang menghalangi (misalnya kulit) dilibas. Sel-sel kanker tumbuh, sedangkan sel kulit menyerah sehingga muncul luka akibat serangan sel-sel kanker terhadap sel kulit.

Kadang-kadang ada sel rusak yang lepas dan ikut dalam peredaran darah atau pembuluh limfe. Sel-sel tersebut berjalan-jalan terbawa aliran, menyebar, kemudian tersangkut di daerah paru-paru, tulang, otak, hati, atau di tempat lain. Lalu mereka membelah diri dan secara perlahan mengambil alih tempat sel-sel normal.

4. Kelas kanker

Kita kerap mendengar kelas kanker mulai dari stadium satu hingga empat. Disebut stadium 1 jika sel-sel rusak itu masih kecil dan bisa duduk manis berdampingan dengan sel normal.

Kalau sel rusak mulai menggeser posisi sel normal, kira-kira masuk stadium 2. Jika sel rusak mulai mendesak jaringan lain yang normal, maka itu stadium 3.

Kanker disebut stadium 4 bila sel rusak itu sudah beredar ke tempat lain, seperti misalnya sel-sel kanker payudara yang berjalan-jalan dan kemudian berkembang biak di paru-paru atau di tulang.