Nationalgeographic.co.id - Kanker adalah salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obat yang tepat. Oleh karena itu, tidak ada satu pun manusia yang berharap akan terkena penyakit ini. Berbagai cara kemudian dilakukan untuk hidup terhindar dari kanker.
Berbicara mengenai kanker, merokok adalah salah satu hal yang seringkali dikaitkan dengannya. Bukan tanpa alasan, rokok memang memperbesar peluang Anda untuk terkena kanker. Kanker paru adalah salah satunya.
Meskipun kanker paru selalu dikaitkan dengan perilaku merokok, tetapi menurut American Cancer Society, 20 persen yang meninggal akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat setiap tahunnya bahkan tidak pernah menggunakan produk tembakau sama sekali.
Lantas apa yang menyebabkan banyak orang kemudian terkena kanker paru walaupun bukan seorang perokok? Berikut ini adalah tiga faktor pencetusnya.
Lingkungan
Faktor lingkungan menjadi faktor utama dalam meningkatnya risiko kanker paru bagi seseorang. Menurut U.S Envrionmental Protection Agency, gas radon adalah penyebab utama kanker paru-paru pada non-perokok. Mengerikannya, gas Radon ini tidak berwarna.
Gas radioaktif yang tidak berbau ini terbentuk secara alami, sebagai akibat dari peluruhan unsur-unsur radiokatif seperti uranium. Menurut American Cancer Story, masyarakat dapat terkena radon di rumah atau di bangungan yang sedang dibangun di atas tanah atau batuan yang mengandung karakteristik radioaktif tinggi.
Gas yang dilepaskan oleh tanah atau batuan ini dapat masuk ke dalam ruangan melalui retakan pada dinding atau pondasi. Oleh karena itu, orang yang sering menghabiskan banyak waktu di dalam ruang bawah tanah atau tinggal di tingkat terendah dari bangunan, akan memiliki risiko besar dari paparan radon.
Gaya Hidup
Faktor ini rasanya sudah banyak diketahui, tetapi tetap saja menjadi faktor yang paling sulit untuk dihindari. Meskipun non-perokok memiliki risiko yang jauh lebih kecil dari perokok, tetapi tanpa sadar mereka meningkatkan risiko dengan gaya hidup yang kurang sehat.
Sebagai contoh, menghabiskan banyak waktu dalam tempat dengan jumlah perokok yang banyak tanpa sadar akan meningkatkan risiko tersebut.
Source | : | Dari berbagai sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR