Tanggul Laut Ramah Lingkungan dari Sabut Kelapa Ala Peneliti ITB

By National Geographic Indonesia, Senin, 9 September 2019 | 17:10 WIB
Para peneliti ITB bekerja sama dengan penduduk desa Karangjaladri untuk membangun tanggul laut ramah lingkungan terbuat dari sabut kelapa. (Susanna Nurdjaman/ITB via The Conversation Indonesia)

Jadi, selain melindungi daerah pesisir pantai, kami juga memanfaatkan limbah organik.

Belum ada penilaian terhadap daya tahan tembok laut yang terbuat dari sabut kelapa ini. Namun, tembok laut ini tidak murni terbuat dari serat kelapa. Serat kelapa yang kami gunakan dipakai juga sebagai media tumbuh untuk tanaman. Jadi setelah sabut kelapa terurai, dia memiliki akar kuat dan menjadi sabuk hijau yang melindungi pantai.

Gagasan dari proyek percontohan ini adalah untuk mendorong masyarakat setempat untuk menggunakan bahan sehari-hari untuk melindungi daerah mereka.

Alih-alih menunggu pemerintah membangun tembok beton miliaran rupiah, yang lebih sering menjadi prioritas pemerintah, warga desa dapat memasang sendiri.

Fahri Nur Muharom menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.

Penulis: Susanna Nurdjaman, Lecturer of Oceanography Department, Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.