Bersiaplah, Bumi yang Makin Panas Bikin Tanah Kehilangan Kemampuan untuk Menyerap Air

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 12 September 2019 | 18:23 WIB
Foto udara kondisi banjir yang merendam perumahan warga di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Akibat intensitas hujan tinggi menyebabkan Sungai Lasolo meluap dan menyebabkan banjir bandang, sementara pihak BPBD Kabupaten Konawe Utara mencatat sebanyak 1.054 unit rum (ANTARA FOTO/JOJON)

Nationalgeographic.co.id - Tim ilmuwan menemukan bahwa peningkatan 35 persen curah hujan menyebabkan penurunan 21 persen hingga 33 persen tingkat infiltrasi air di tanah dan hanya sedikit peningkatan retensi air. Perubahan terbesar terjadi karena menyusutnya pori-pori tanah yang besar.

Pori-pori besar berguna menangkap air dan dapat digunakan tanaman serta mikroorganisme. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan aktivitas biologis dan siklus nutrisi dalam tanah untuk mencegah erosi tanah. Namun, meningkatnya curah hujan menyebabkan akar tanaman membesar dan dapat menyumbat pori-pori tanah.

Pemanasan global bisa berdampak menurunkan kemampuan tanah untuk menyerap air. Hal itu memiliki implikasi serius bagi pasokan air tanah, produksi dan keamanan pangan, limpasan air hujan, hingga keanekaragaman hayati dan ekosistem.

Baca Juga: Lima Cara yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Pemanasan Global

Foto udara jalan trans sulawesi terendam banjir bandang di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu (9/6/2019). Akibat intensitas hujan tinggi menyebabkan Sungai Lasolo meluap dan menyebabkan banjir bandang, sementara pihak BPBD Kabupaten Konawe Utara mencatat sebanyak 1.054 unit rum (ANTARA FOTO/JOJON)