Mengenal Tujuh Jenis Burung Cendrawasih Khas Indonesia

By National Geographic Indonesia, Jumat, 13 September 2019 | 11:42 WIB
Cendrawasih besar (Paradisaea apoda) yang terekam di Kepulauan Aru, Indonesia. (Tim Laman)

Nationalgeographic.co.id - Burung cenderawasih atau Paradisaeidae dari ordo Passeriformes, merupakan burung yang dapat ditemukan di Indonesia bagian Timur Papua, Papua New Guinea, pulau-pulau selat Torres, dan Australia timur.

Selama ini burung cenderawasih yang dikenal masyarakat hanya satu nama saja. Namun tahukah Anda, bahwa ada 42 jenis burung cendrawasih. Sebanyak 30 di antaranya dapat ditemui di Indonesia.

Dari paparan yang didapatkan dalam acara "Mari Cerita Papua" dari Econusa, berikut tujuh jenis burung cenderawasih endemik Indonesia yang khas serta unik.

Baca Juga: Spesies Paling Kuno dan Pintar Beradaptasi, Ini Fakta Unik Tentang Kecoak

1. Cenderawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus)

Burung cenderawasih jenis ini mirip gagak berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Bulunya gelap, lembut seperti sutera, dan paruhnya hitam. Warna matanya merah karmin, serta memiliki suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing.

Burung jantan dan betinanya mirip, hanya saja betina sedikit lebih besar daripada burung jantan. Cenderawasih jenis ini bersifat monogami dan endemik di hutan dataran rendah di kepulauan Maluku di Indonesia, makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan serangga.

2. Cenderawasih Bidadari Halmahera (Semioptera wallacei)

Cenderawasih ini jenis berukuran sedang, sekitar 28 cm, berwarna cokelat-zaitun, merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud.

Ciri yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang, yang keluar menekuk dari sayapnya. Bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil, serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan. 

Burung jantan bersifat poligami, khasnya Cenderawasih Bidadari Halmahera jantan berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah. Burung ini meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok, sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan.

Burung Bidadari halmahera ini adalah burung endemik kepulauan Maluku atau Pulau Halmahera, jenis burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat, makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.