Terpapar Gas Air Mata Kedaluwarsa, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

By National Geographic Indonesia, Selasa, 1 Oktober 2019 | 11:37 WIB
Ilustrasi gas air mata (Zika Zakiya)

Bahaya menghirup gas air mata kedaluwarsa

Senyawa hasil penguraian gas air mata bersifat racun bagi manusia. Jika jumlahnya kecil, gas sianida dapat larut dengan mudah oleh selaput lendir.

Namun, apabila Anda terpapar dalam jumlah besar, sel tubuh akan mengalami kesulitan menggunakan oksigen untuk menjalankan fungsinya dan merusak berbagai organ tubuh.

Sementara itu, fosgen disebut-sebut merupakan salah satu gas yang paling berbahaya. Gas ini tidak berwarna ataupun berbau sehingga sulit dideteksi. Begitu berinteraksi dengan tubuh, fosgen akan menyebabkan iritasi, sesak napas, batuk parah, hingga yang terburuk mengganggu fungsi jantung.

Nitrogen, di sisi lain, adalah gas yang menyusun 78 persen atmosfer bumi. Akan tetapi, gas ini hanya aman jika bercampur dengan oksigen dalam jumlah tertentu. Gas nitrogen murni amat berbahaya karena dapat menghambat penggunaan oksigen di dalam sel tubuh.

Baca Juga: Jumlah Penderita ISPA Akibat Karhutla Capai 919.516 Orang di Bulan September

Asosiasi Dokter Kashmir di India, sebagaimana dilansir dari Kashmir Dispatch, turut menyatakan hal serupa. Penggunaan gas air mata kedaluwarsa bisa mengakibatkan luka bakar, gejala asma, kejang, kebutaan, hingga meningkatkan risiko keguguran.

Gas air mata mungkin bisa diandalkan untuk meredam potensi huru-hara. Meski demikian, metode ini juga akan berdampak pada orang-orang yang tinggal atau bekerja di sekitar area unjuk rasa.

Hingga situasi kembali kondusif, langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah membekali diri dengan memahami cara berlindung dari gas air mata. Tetaplah waspada dengan keadaan sekitar, terutama jika Anda bermukim di wilayah yang rawan.

Artikel ini pernah tayang di Hellosehat.com dengan judul "Beredar Foto Gas Air Mata Kedaluwarsa, Apa Bahayanya Bagi Tubuh?". Penulis: Diah Ayu Lestari.