Nationalgeographic.co.id – Kebakaran hutan yang marak terjadi akhir-akhir ini menyebabkan kerugian bagi banyak orang. Salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Jumlah penderita ISPA hingga bulan September meningkat pesat. Total penderita ISPA akibat kebakaran hutan dan lahan yang tercatat hingga bulan September menyentuh angka 919.516 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo.
Menurutnya penderita ISPA tersebar di enam provinsi yang terkena dampak karhutla. Provinsi yang dimaksud adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Peneliti: Vaping Jelas Berbahaya dan Merusak Paru-paru
Penderita ISPA paling banyak terdapat di Sumatera Selatan dengan total 291.807 orang. Selanjutnya Riau dengan jumlah penderita ISPA 275.793, dan Jambi dengan penderita 63.554.
“Korban ISPA meninggal kami baru melihat satu. Ia adalah Asmara, anggota Manggala Agni di Jambi yang meninggal saat operasi pemadaman,” papar Agus.
Mayoritas korban penderita ISPA adalah anak-anak yang rentan terhadap suatu penyakit. Sementara itu, bagi para penderita asma, kondisi penuh asap akibat kebaran hutan semakin memperburuk keadaan mereka.
Ciri-ciri penyakit ISPA sendiri meliputi batuk, bersin, pilek, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, sesak napas, demam, sakit kepala, nyeri otot.
Jika seseorang yang mengalami gangguan pernapasan tidak segera berkonsultasi ke dokter, maka keadaan akan semakin parah. Masyarakat diimbau untuk segera mengunjungi dokter ketika kondisi tidak stabil, apalagi jika ada keluhan tambahan seperti batuk berdarah.
Baca Juga: Berinteraksi dengan Alam, Cara Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Sembuhkan Trauma
Untuk penyakit ISPA ringan, bisa dilakukan beberapa cara berikut untuk menanganinya:
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Silvia Triyanti Luis |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR