Pennywise Hingga Joker, Mengapa Badut Menjadi Simbol Tokoh Jahat?

By National Geographic Indonesia, Minggu, 6 Oktober 2019 | 18:26 WIB
Ilustrasi badut. (Thinkstock)

Kenapa badut membuat kita takut

Melihat hasil penelitian kami, tidaklah mengherankan mengapa badut itu mengerikan.

Rami Nader adalah seorang psikolog asal Kanada yang meneliti coulrophobia, rasa takut yang tidak rasional terhadap badut. Nader meyakini bahwa fobia badut dipicu oleh tokoh badut yang mengenakan riasan wajah dan menyembunyikan jati diri dan perasaan orang di balik tokoh itu.

Ini sesuai dengan hipotesis saya bahwa ambiguitas badut membuat mereka menakutkan. Mereka terlihat bahagia, tapi benar tidak? Dan mereka jahil, sehingga orang menjadi waspada.

Orang yang berinteraksi dengan badut yang sedang tampil tidak akan tahu apakah mereka akan kena kue di muka atau menjadi korban kejahilan yang mempermalukan. Karakter fisik badut yang sangat tidak lazim—rambut palsu, hidung merah, riasan wajah, pakaian aneh—justru meningkatkan ketidakjelasan apa yang akan dilakukan si badut.

Jelas ada beberapa jenis orang yang membuat kita ngeri: orang yang mengawetkan hewan dan pengurus pemakaman sering muncul dalam kategori ini. Tapi badut berada di level kengerian yang berbeda dibanding mereka.

Penulis: Frank T. McAndrew, Cornelia H. Dudley Professor of Psychology, Knox College

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.