Dari Jamur ke Gaya Hidup Bebas Sampah, Kreativitas Warga Desa Kemiren Asri Manfaatkan Limbah

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 25 Oktober 2019 | 19:18 WIB
Suasana desa Kemiren Asri. (Hari Maulana)

100% zero waste

Saat mengembangkan budidaya jamur ini, warga desa Kemiren Asri bersama dengan Pertamina, benar-benar memikirkan segala aspek. Selain memberikan manfaat bagi kesehatan dan ekonomi, budidaya jamur yang dilakukan kelompok Patra Asri, juga memiliki dampak positif bagi lingkungan.

Dimulai dari produksi hingga konsumsi, tidak ada limbah yang tersisa. Febrin Inggar Pradini, Ketua Budidaya Jamur Patra Asri menjelaskan, untuk media tanamnya sendiri saja, mereka menggunakan serbuk kayu dari tukang bangunan yang biasanya terbuang sia-sia.

"Kami biasanya dapat gratis dari tukang kayu karena mereka tidak menggunakannya lagi. Kalaupun bayar, satu karung hanya dihargai lima ribu rupiah," ungkapnya.

Media tanam dari serbuk kayu yang sudah menjalani proses seperti fermentasi, pengukusan dan pendinginan selama beberapa jam tersebut pun siap untuk ditanami bibit jamur.

Penanaman bibir jamur dilakukan pada media yang berasal dari limbah serbuk kayu. (Hari Maulana)

Tidak hanya sampai di situ, setelah jamur tumbuh dan siap dipanen, media tanam yang sudah tidak terpakai lagi pun ternyata masih bisa dimanfaatkan. Itu digunakan sebagai tempat pembiakkan cacing. Caranya cukup mudah, sisa media tanam bekas jamur tersebut hanya tinggal diisi air dan diberi bibit cacing.

"Dari budidaya jamur, kita kebingungan membuang limbahnya. Karena kalau sudah panen kan biasanya itu dibuang saja. Namun, sekarang kami sudah bisa mengelolanya juga," papar Rumdani yang belajar secara otodidak saat mengembangkan budidaya jamur ini.

Tak butuh waktu lama, cacing-cacing pun segera berkembang biak di sana. Jika sudah banyak, cacing-cacing ini akan diambil dan kemudian digunakan sebagai pakan ternak atau pakan ikan.

Cacing yang berkembang biak di bekas media tanam jamur, dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan. (Hari Maulana)

Tanah bekas cacingnya? Dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman warga--bahkan bisa menambah penghasilan karena bisa dijual kembali. Warga desa Kemiren Asri menyebutnya dengan pupuk kascing (bekas cacing).

Pada akhirnya, benar-benar tidak ada limbah yang tersisa dari budidaya jamur desa Kemiren Asri. Dengan kata lain, desa ini mampu menerapkan 100% zero waste selama hampir satu dekade.