Di Tengah Perang Suriah, Pria Pecinta Kucing Ini Dirikan Klinik Hewan

By Gita Laras Widyaningrum, Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:39 WIB
Berkat dedikasinya, Mohammed Alaa al-Jaleel mendapat julukan Manusia Kucing dari Aleppo. (Omar Haj Kadour/AFP )

Perang Suriah telah menewaskan 350 ribu orang. Setengah dari total populasi penduduknya harus mengungsi akibat perang. Termasuk hewan-hewan peliharaan di sana.

Setelah meninggalkan Aleppo, Jaleel membangung rumah perlindungan hewan yang kedua -- Ernesto’s Cat Sanctuary – pada awal 2017. Ia berhasil menampung 18 dari 22 kucing yang diselundupkan dari kota sebelumnya.

Kamar-kamar kucing rumah perlindungan hewan milik Jaleel. (Omar Haj Kadour/AFP)

“Kucing-kucing ini tidak hanya tinggal di satu kandang. Mereka terkadang bertukar tempat tidur,” jelas Jaleel sambil menunjukkan sekotak batu marmer bertuliskan nama-nama seperti Pouncer dan Rose.

Di dekatnya, terdapat sebuah penggiling yang digunakan untuk mengaduk daging cincang berwarna merah muda. Setelahnya, daging tersebut ditempatkan di atas piring sesuai dengan jumlah kucing.

Ernesto's Cat Santuary juga menyediakan makanan untuk kucing-kucing terlantar. (Omar Haj Kadour/AFP)

Selain memberikan tempat tidur dan makan dua kali sehari, rumah perlindungan milik Jaleel ini juga menyediakan klinik hewan.

“Tidak hanya kucing, kami juga merawat dan menyembuhkan kuda, sapi, dan ayam. Semuanya dilakukan tanpa memungut biaya sepeser pun,” kata Jaleel.

Secara total, Ernesto’s Cat Sanctuary telah memberikan 7000 resep obat kepada pasien-pasien hewannya.

Klinik disediakan untuk membantu merawat hewan yang terluka akibat senjata perang. (Omar Haj Kadour/AFP)

Korban perang

Meskipun begitu, mereka tidak pernah bisa lari dari perang yang terjadi. Di bangunan utama rumah perlindungan hewan ini, terdapat bekas tembakan.