Punya Kebiasaan Mengecek Ponsel Setelah Bangun Tidur? Ini Bahayanya

By National Geographic Indonesia, Rabu, 6 November 2019 | 14:28 WIB
Ilustrasi. (Stocksy)

Nationalgeographic.co.id - Sebagian besar dari kita mencari telepon seluler (ponsel) saat bangun tidur. Entah untuk mematikan alarm, atau mengecek pesan, media sosial, cuaca, dan lain sebagainya. Namun, perlu kita semua sadari, kebiasaan buruk mengecek ponsel saat bangun tidur sebenarnya dapat berdampak pada otak dan aktivitas kita sepanjang hari.

Layar LED pada perangkat elektronik mengeluarkan apa yang disebut sebagai cahaya biru. Tidak seperti namanya, cahaya biru yang dipancarkan dari layar elektronik kebanyakan justru berwarna putih terang. Namun bagaimanapun, penelitian telah menunjukkan bahwa cahaya biru memiliki efek buruk pada manusia. 

Riset tahun 2007 yang terbit di Journal of Neural Transmission mengidentifikasi paparan cahaya biru sebagai peningkatan kinerja kognitif. Kemudian, studi 2011 yang terbit di Journal of Applied Physiology menemukan, cahaya biru menekan hormon melatonin pada otak manusia.

Melatonin berfungsi untuk mengatur siklus malam dan siang atau siklus bangun dan tidur. Keadaan gelap dapat merangsang tumbuh untuk memproduksi lebih banyak melatonin, yang akan mengirim sinyal ke otak agar tubuh siap tidur. Sedangkan cahaya dapat menurunkan produksi melatonin dan memberikan sinyal pada tubuh untuk bangun.

Baca Juga: Lima Penyakit yang Semakin Berkembang Akibat Perubahan Iklim

Beberapa orang yang memiliki masalah sulit tidur memiliki kadar melatonin dalam tubuh yang cukup rendah. Studi lain yang terbit tahun 2014 di jurnal Sleep menyebutkan, paparan cahaya biru dapat melawan kelelahan sepanjang waktu dan membuat kita terus terjaga.

Menurut studi yang dilakukan IDC Research, sekitar 80 persen orang memeriksa ponsel mereka selama 15 menit sesaat setelah bangun tidur. Ini adalah kebiasaan buruk yang harus dihentikan. Berikut tiga alasan Anda harus melakukannya:

1. Meningkatkan stres dan kecemasan

Ketika bangun tidur lalu mengecek ponsel, Anda akan segera dibombardir dengan tumpukan, pesan, e-mail, pemberitaan negatif yang ada di sekitar, dan lain sebagainya. Hal-hal ini akan menciptakan perasaan stres dan cemas seharian.

Rangsangan eksternal yang diberikan ponsel tidak memberi kita waktu dan ruang untuk memulai hari dengan tenang. Jika setelah memeriksa e-mail atau WhatsApp grup kerja, Anda kemudian berpikir hari ini akan sangat sibuk dan melelahkan, itu mungkin salah satu gejalanya.

"Saat bangun tidur langsung memeriksa ponsel akan berpotensi meningkatkan stres dan membuat Anda kewalahan," ungkap Dr Nikole Bender-Hadi.

Hal ini pun didukung riset yang dilakukan University of Gothenburg di Swedia. Tim ahli yang melakukan riset pada pengguna ponsel pintar (smartphone) berusia 20 tahunan ini menemukan, penggunaan ponsel yang tinggi berkorelasi pada peningkatan depresi, baik pada pria maupun wanita.