Nationalgeographic.co.id - Selama perayaan Thanksgiving akhir November lalu, diperkirakan 30 juta orang Amerika naik pesawat untuk menikmati kalkun dan semua hiasan bersama keluarga dan teman-teman yang tinggal di tempat jauh. Peningkatan jumlah musafir dan penerbangan yang semakin penuh dan sering terjual habis membuat perjalanan udara semakin melelahkan.
Namun, ada satu hal dalam penerbangan udara yang membaik bagi kita yang hidup dalam masyarakat yang tak bisa lepas dari gawai: Penggunaan ponsel tidak lagi dilarang di pesawat.
Biasanya kita harus mematikan ponsel ketika terbang pesawat komersial, tapi sekarang kita dapat menggunakannya selama di Mode Pesawat. Mengapa? Apa yang berubah? Bukankah pesawat seharusnya jatuh dari langit jika ada seseorang yang lupa mematikan ponselnya? Dan apa yang sebenarnya terjadi jika semua orang mulai berbicara selama penerbangan lintas negara?
Baca Juga : NASA Berhasil Sampai di Asteroid Bennu, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Baca Juga : Mendadak Pusing Setelah Mengonsumsi Makanan atau Minuman Dingin? Ini Penjelasannya
Menghubungkan panggilan via menara seluler
Pertama, kita perlu tahu beberapa hal mendasar tentang cara kerja sistem ponsel. Saat Anda membuat atau menerima panggilan, telepon akan mencari menara seluler terdekat untuk menyambung pada nomor yang dituju. Setiap menara menyediakan sebuah area (sebuah sel“) yang mungkin seluas 50 mil dalam radius di atas medan datar, atau lebih kecil dari satu mil di radius di daerah perbukitan atau zona perkotaan padat.
Ketika Anda berpindah dari satu sel ke sel lainnya, katakanlah ketika Anda melaju, panggilan pada ponsel Anda akan diteruskan dari satu menara ke menara berikutnya. Hal ini membutuhkan kerja yang cukup berat pada bagian sistem keseluruhan untuk membuat transisi ini tampak mulus bagi Anda. Ada juga perkiraan yang terintegrasi tentang seberapa sering perpindahan ini harus terjadi (tidak terlalu), kecepatan pengguna (kecepatan jalan raya paling tinggi), dan ketinggian Anda (di suatu tempat dekat tanah).
Penggunaan seluler dalam pesawat di ketinggian jelajah memecahkan ketiga perkiraan ini. Sederhananya, panggilan di langit dapat mengganggu fungsi sistem kompleks ini–terutama jika dua ratusan penumpang semuanya menyalakan radio seluler mereka–hingga pengguna di darat terpengaruh.
Jadi, untuk saat ini, Komisi Komunikasi Federal Amerika membatasi penggunaan seluler di pesawat.
Tapi apa risikonya?
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR