Itu semua terdengar seperti masalah layanan, bukan masalah keamanan. Apa yang akan terjadi jika seseorang menghidupkan fungsi seluler ponsel mereka sambil menikmati pemandangan di ketinggian 30.000 kaki? Mungkin, tidak akan terjadi apa-apa. Dan itu bagus, karena bahkan ketika penggunaannya benar-benar dilarang, orang-orang membiarkannya sepanjang waktu, apakah disengaja atau tidak.
Tapi ada risiko yang tidak dapat diabaikan bahwa menggunakan telepon Anda dapat mengganggu sistem kritis di pesawat.
Meski sebagian besar telepon modern tidak lagi melakukan ini, telepon GSM (2G) terkenal buruk karena mengganggu sistem elektronik lainnya. Mantan pemilik telepon jenis ini akan mengingat ”buzz“ yang Anda dengar di stereo atau speakerphone saat menelepon. Sekarang, bayangkan buzz ini diambil oleh sistem navigasi yang sensitif. Anda tidak perlu pintar teknik untuk memahami bahwa itu mungkin tidak baik.
Baca Juga : Apakah Bioplastik Dapat Menjadi Solusi Atas Permasalahan Plastik?
Peneliti menemukan bahwa emisi-emisi elektromagnetik dari perangkat elektronik pribadi dapat mengganggu sistem pesawat. Khususnya, mereka yang berada dalam kisaran 800-900 MHz dapat mengganggu instrumentasi kokpit yang tidak terlindungi. Ini adalah masalah khusus pada pesawat yang lebih tua. Pesawat yang lebih baru dirancang untuk berurusan dengan sejumlah besar elektronik yang digunakan masyarakat di pesawat terbang.
Pesawat terbang adalah mesin yang sangat kompleks, penuh dengan elektronik dan sistem kritis yang diperlukan untuk melakukan keajaiban modern yaitu menerbangkan orang. Dalam suatu sistem yang rumit, biasanya sulit menguji seberapa aman mereka berada di bawah setiap kemungkinan yang mungkin terjadi. Mengingat berapa banyak telepon baru muncul di pasar setiap tahun, menguji bagaimana setiap model akan menggu sistem pada pesawat terbang komersil di seluruh dunia akan sangat sulit. Jadi produsen pesawat bekerja untuk ”memperkuat“ sistem kritis pada pesawat mereka untuk membuat mereka lebih tahan terhadap gangguan dari elektronik.
Alihkan ponsel Anda ke Mode Pesawat
Ponsel dulu hanya untuk telepon. Anda menggunakannya untuk menelepon dan mengirim pesan kepada orang-orang. Boleh dikatakan, "menelepon” adalah fungsi yang kini paling jarang digunakan-coba saja ingat-ingat berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk menelepon versus semua hal lain yang Anda lakukan dengan ponsel itu.
Meski Komisi Komunikasi Federal Amerika mengatur penggunaan telepon seluler di pesawat, Administrasi Penerbangan Federal mengatur penggunaan perangkat elektronik di pesawat. Jika sebuah perangkat tidak mengganggu komunikasi atau sistem navigasi pesawat, ponsel dapat digunakan di pesawat.
Orang-orang menggunakan laptop, kamera, pemutar video, tablet, game elektronik, dan sebagainya, jadi mengapa tidak menggunakan ponsel pintar? Bukankah, perangkat satu ini sekarang melakukan fungsi dari semua alat yang lain. Oleh karena itu, Administrasi Penerbangan Federal memutuskan mereka dapat digunakan, tapi hanya jika radio seluler dimatikan. Masuk ke Mode Pesawat.
Dengan menambahkan Mode Pesawat, produsen ponsel telah membuat hidup kita lebih mudah. Saat Anda mengaktifkan fitur ini, radio telepon seluler Anda dimatikan sehingga Anda tidak dapat melakukan panggilan telepon atau mengirim SMS. Juga mematikan WiFi dan Bluetooth, tapi keduanya dapat diaktifkan kembali dan digunakan di pesawat.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR