Nationalgeographic.co.id - Pernahkah Anda mendadak mengalami sakit kepala setelah meminum minuman dingin, atau memakan es krim yang baru saja keluar dari lemari pendingin?
Bila pernah, Anda tidak sendiri. Banyak orang pernah mengalami apa yang disebut sebagai brain freeze ini. Keadaan "otak beku" ini dikenal dengan nama cold-stimulus headache atau sphenopalatine ganglioneuralgia dalam dunia medis.
Baca Juga : Catatan John Allen Chau Ungkap Detik-detik Sebelum Ia Tewas Dibunuh Suku Sentinel
Dr. Stephanie Goldberg, neurolog dari Tufts medical Center, mengatakan bahwa sakit kepala dapat terjadi dalam hitungan detik ketika terekspos oleh suhu dingin yang signifikan. Bahkan, rasa sakit juga sering muncul secara tiba-tiba.
Brain freeze sendiri tidak hanya terjadi akibat mengonsumsi es krim terlalu cepat, tetapi juga terpicu oleh tindakan melompat ke kolam yang dingin secara tiba-tiba.
Ketika zat dengan suhu rendah, seperti makanan atau udara menyentuh langit-langit mulut (atau pada bagian belakang tenggorokan), pembuluh darah dan saraf di aera tersebut akan terstimulasi.
Peningkatan aliran darah tersebut yang kemudian menyebabkan pertambahan ukuran pembuluh darah di tengah otak dan belakang mata. Sebagai respons untuk mengurangi aliran darah, arteri tersebut kemudian menyusut sehingga menimbulkan sakit kepala.
Namun, Goldberg mengungkapkan bahwa sensasi dingin kemungkinan juga mengaktifkan saraf penting di kepala dan wajah, yang disebut sebagai saraf trigeminal. Pada saat hal tersebut terjadi, pembuluh darah di kepala akan mengencang sesaat sebelum melebar dengan cepat. Hasilnya adalah rasa sakit kepala yang tiba-tiba menyerang.
Baca Juga : Lima Peradaban Kuno Ini Runtuh Akibat Faktor Perubahan Iklim
Rasa sakit kepala yang diakibatkan oleh sensasi dingin memang tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menjadi gangguan. Terutama bagi orang-orang yang memiliki penyakit migrain.
Maka cara untuk mencegahnya adalah dengan mengonsumsi makanan dingin secara perlahan dan berupaya untuk menjauhkan zat dingin dari langit-langit mulut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR