Nationalgeographic.co.id—Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Hari Paskah sangat identik dengan telur dan kelinci? Tradisi ini mirip dengan tradisi Hari Natal yang diidentikkan dengan Sinterklas.
Pada Hari Paskah, banyak umat Kristiani biasanya menghabiskan waktu di gereja untuk merenung, berdoa, dan merayakan kehidupan Yesus Kristus. Banyak dari mereka mungkin berkumpul dengan teman dan keluarga untuk menjalani makan malam istimewa.
Selain kegiatan tersebut, ada juga beberapa tradisi yang lebih modern untuk menandai Hari Paskah. Mulai dari telur Paskah, kelinci Paskah, hingga cokelat.
Namun, dari mana tradisi modern ini berasal? Mengapa banyak umat Kristiani kini merayakan telur Paskah?
Sebelum kita mengulas sejarah kemunculan telur, dan juga kelinci, dalam tradisi perayaan Hari Paskah, kita perlu paham terlebih dahulu apa itu Hari Paskah.
Hari Paskah
Hari Paskah adalah hari perayaan penting umat Kristiani. Pada hari raya ini, umat Kristiani merayakan kebangkitan Yesus Kristus.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib pada hari yang disebut Jumat Agung. Menurut Alkitab, Yesus kemudian dibangkitkan dan hidup kembali pada Minggu Paskah.
Hari Paskah dirayakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara 21 Maret dan 25 April, tergantung pada kapan bulan purnama di musim semi. Tahun ini, Hari Paskah dirayakan pada Minggu, 20 April 2025.
Telur Paskah
Banyak umat Kristiani saat ini mungkin terbiasa mengunyah telur cokelat saat Hari Paskah. Namun pada awalnya memakan telur tidak diizinkan oleh para pemimpin gereja selama pekan menjelang Paskah, atau yang dikenal sebagai Pekan Suci.
Baca Juga: Menjawab secara Ilmiah: Mana yang Lebih Dahulu Ada, Ayam atau Telur?
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR