Asa dari Tepian Nusantara, Tol Langit Jadi Tumpuan Warga Sangihe di Era Disrupsi

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Kamis, 28 November 2019 | 15:12 WIB
Novie Rumbayan (Kiri) dan Yohanis (Kanan) nelayan di Kelurahan SAntiago, Tahuna sedangb berdiskusi terkait hasil tangkapan mereka. (Josua Marunduh)

 

Sejak 2011, Stenly membuka usaha yang berhubungan dengan akses internet. Bermula dari usaha warung internet (warnet) hingga kini dia memutuskan membuka kedai kopi. Perubahan usaha itu dia lakukan lantaran kerap berdiskusi dengan rekan-rekannya yang berada di seberang pulau.

Buat Stenly, akses internet yang kian cepat bakal memudahkan warga Sangihe untuk mengembangkan potensi yang ada di daerah mereka. Tak cuma pariwisata, Sangihe juga memiliki potensi industri perikanan yang melimpah. Belum lagi, ada komoditas pertanian unggulan, seperti kelapa.

Baca Juga: Jaringan Internet bagi Pelajar Tahuna

Dari bisnisnya itu pula Stenly menaruh harapan besar dengan kehadiran jaringan komunikasi, berupa jaringan internet. Bukan hanya usahanya, termasuk kebutuhan warga. Karena di sejumlah daerah selain kondisi jaringan yang kurang stabil, juga ada yang belum ada jaringan.

Sejumlah warga memanfaatkan layanan internet gratis yang dioperasikan oleh Palapa Ring Barat di Kota Ranai, Pulau Natuna, Kamis, 10 Oktober 2019. Kepulauan Natuna merupakan salah satu daerah yang terhubung oleh Jaringan Koneksi Internet PRB (Palapa Ring Barat) yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas ( Agoes Rudianto/National Geographic Indonesia)
 

“Torang anak-anak muda yang ada di Sangihe ini harus melek internet, tetapi jangan melupakan jati diri torang sebagai warga kepulauan, torang harus tau ketika berada di perahu duduk disini pegang pengayung, tetap bisa mengayung, sisi tradisionalnya tetap hidup. Lalu sisi perikannanya tetap harus hidup,” ujar laki-laki kelahiran tahun 1982 itu seraya menebar harapan.

Selain itu, ia pun menegaskan bahwa internet adalah bukan suatu tujuan tapi digunakan betul-betul digunakan sebagai sarana untuk menopang semua potensi yang sudah ada di Sangihe.

Seorang pekerja sedang memikul ikan tuna seberat 34 kg yang dijual ke tempat penjualan ikan tuna milik Willam Landeng yang berlokasi di Kampung Huis, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. (Josua Marunduh)