Kecanduan Gawai Bagai Zombi? Berikut Cara Untuk Menghentikannya

By National Geographic Indonesia, Selasa, 26 November 2019 | 11:47 WIB
Ilustrasi menggunakan gawai. (oatawa/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Teknologi telah menjadi alat yang krusial untuk produktivitas dan komunikasi dalam kehidupan profesional maupun pribadi kita.

Namun, ternyata alasan utama pengguna gadget dari berbagai umur menggunakan gawai mereka bukan untuk kerja tapi untuk “zombie check” yakni kebiasaan menggunakan gawai secara otomatis hanya untuk menghindari kebosanan. Contohnya, saat kita antre membeli kopi, menunggu makanan selesai dimasak atau saat ada jeda di TV pasti kita membuka telepon genggam kita masing-masing tanpa berpikir.

Kita beralih ke perangkat elektronik kita saat tugas yang kita kerjakan terlalu sulit, terlalu membosankan atau tidak memuaskan. Dan kita seringkali scrolling gawai pintar tanpa pikir panjang, karena kita selalu membawa gawai bersama kita.

Baca Juga: Kasus Bunuh Diri di Kalangan Artis, Apa Faktor Pemicunya?

Waktu tidak produktif yang kita habiskan di depan layar gawai sebagai zombi bisa terus bertambah. Namun, kita tidak perlu dikendalikan oleh gawai kita. Dengan alat-alat baru yang sekarang tersedia kita dapat memantau waktu yang kita buang ketika kita menggunakan teknologi, dan saya telah merangkai empat langkah yang dapat membantu kita memahami dan bahkan mengubah kebiasaan-kebiasaan penggunaan teknologi.

Risiko kesehatan dalam penggunaan teknologi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun penggunaan teknologi yang terfokus dan kreatif secara umum memiliki dampak yang positif namun penggunaan tidak produktif yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kondisi mental dan sosio-emosional anak muda maupun orang dewasa. Contohnya, penggunaan gawai berlebihan dapat mengurangi kesehatan mental dan mengganggu tidur. Menjamin bahwa waktu yang kita pakai untuk memelototi layar tidak berlebihan sangat penting baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Detoks digital seringkali dipakai sebagai cara mengelola waktu yang kita buang menggunakan gawai. Namun cara tersebut berdasarkan asumsi bahwa semua penggunaan teknologi sama, dan itu bukanlah suatu solusi yang berkelanjutan.

Pembatasan waktu yang dianggap cocok untuk semua orang juga bukan cara yang mempan. Bahkan para profesional yang memberikan rekomendasi untuk anak-anak pun menyadari bahwa menyarankan suatu jumlah waktu tertentu yang dapat diterapkan oleh semua anak terlampau sulit karena gaya hidup yang beragam menuntut kebutuhan penggunaan teknologi yang berbeda pula.

Solusi untuk mengurangi waktu penggunaan gawai sebagai zombi

Data dari Inggris menemukan bahwa semua orang rata-rata memeriksa telepon genggamnya setiap 12 menit. Kunci dari pengelolaan penggunaan gadget yang efektif adalah dengan menyortir penggunaan-penggunaan yang tidak berdampak positif pada hidup kita, seperti zombie checking.

Alat-alat manajemen waktu penggunaan gadget yang sekarang tersedia di dalam perangkat elektronik dan media sosial kita dapat membantu.