Resmi Sandang Status Cagar Budaya Nasional, Situs Batujaya Jadi Bukti Keberlanjutan Pelestarian Masa Prasejarah Hingga Hindu-Buddha

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Selasa, 17 Desember 2019 | 12:32 WIB
Walaupun disematkan label percandian, sebenarnya di kawasan situs percandian Batujaya di Jawa Barat ini ditemukan juga jejak masa prasejarah seperti rangka manusia. (Dok. Kemendikbud)

Dalam rentang waktu tersebut masyarakatnya sudah melakukan kontak budaya dengan India, terbukti dengan ditemukannya gerabah dan manik-masik yang berasal dari Arikamedu, India Selatan.

Beberapa Candi di Batujaya, Candi Blandongan contohnya, diperkirakan dibangun dalam dua fase atau dengan kata lain sempat direvitalisasi.

Pembangunan fase pertama diperkirakan sekitar abad 6 sampai 7 dan fase kedua sekitar abad 8 sampai 10.

Pendapat ini didasari oleh warna bata agak kontras: bata pembangunan fase pertama berwarna lebih gelap dari bata pembangunan fase kedua.

Baca Juga: Temuan Prasejarah Ini Ungkap Bayi Sudah Diberi Susu Sapi Sejak 5.000 Tahun Lalu

Ditemukannya rangka manusia di wilayah percandian adalah hal yang sangat langka di Indonesia.

Jejak kebudayaan dari masa prasejarah dan Hindu-Buddha memunculkan dugaan bahwa di Batujaya terjadi transisi kebudayaan dari prasejarah menuju masa sejarah, sekaligus menandakan bahwa situs Batujaya adalah situs percandian tertua di Indonesia.

Candi yang dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten itu menjadi bukti kesinambungan budaya sejak masa prasejarah hingga masa Hindu-Buddha.

Walaupun disematkan label percandian, sebenarnya di kawasan situs percandian Batujaya di Jawa Barat ini ditemukan juga jejak masa prasejarah seperti rangka manusia. (Dok. Kemendikbud)