Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Saat Mengalami Keracunan Makanan

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 20 Desember 2019 | 16:19 WIB
Ilustrasi keracunan makanan. (metamorworks/Getty Images/iStockphoto)

"Hal ini juga terjadi pada diare. Racun menyebabkan stimulasi langsung di usus kecil, kemudian memicu respons reaktif yang biasa disebut refleks gastro-kolik. Racun merangsang reseptor di lapisan usus sehingga menimbulkan lebih banyak gerakan otot di usus kecil dan besar," paparnya.

Baca Juga: Bahaya Polusi Udara, Partikel Kecilnya Dapat Menyebabkan Kanker Otak

Bacillus cereus dapat ditemukan di sayuran, nasi, pasta, daging, dan ikan yang disimpan pada suhu yang salah dalam waktu yang lama.

Dr Ho menjelaskan, bakteri cenderung berkembang biak dengan cepat pada suhu 32 hingga 43 derajat celsius.

"Jika Anda memiliki 100 bakteri pada sedikit makanan di jam 8 pagi, itu bisa berlipat ganda–katakanlah setiap 20 menit sekali. Bayangkan, pada jam 2 siang, Anda sudah memiliki lebih dari 26 juta bakteri di makanan tadi," tuturnya.

Hal ini sangat penting karena keracunan makanan sangat bergantung pada dosis. Artinya, semakin banyak bakteri yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan Anda mengalami sakit.