Perkembangan Teknologi Berperan dalam Perubahan Iklim, Mengapa Begitu?

By National Geographic Indonesia, Kamis, 16 Januari 2020 | 17:49 WIB
Dua sisi perkembangan teknologi. Memudahkan dan membuat kita terkadang rentan. (SvetaZi/Getty Images/iStockphoto)

Jumlah energi yang diperlukan untuk memproduksi sebuah Bitcoin bernilai 1 dolar AS bernilai dua kali lebih besar dari energi yang dibutuhkan untuk menambang tambang, emas, dan platinum dengan nilai yang sama.

Sebuah studi di tahun 2014 membuktikan konsumsi energi Bitcoin setara dengan negara Irlandia.

Teknologi blockchain selayaknya Bitcoin sangat mengonsumsi energi. Pengembangan teknologi serupa di masa depan harus bisa memberikan perhatian lebih terhadap aspek lingkungan jika tidak ingin memperparah krisis iklim yang terjadi.

Pola pikir baru

Ekonomi digital bertumbuh dengan cepat ketimbang gerakan ekonomi hijau yang menghambat dampak negatif dari kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu memiliki pola pikir baru dalam menghadapi isu ini.

Segala sesuatu berkaitan di dunia ini, sehingga kita pun harus meningkatkan kesadaran tentang situasi ini, mulai dari membangun sistem kepemimpinan (yang lintas batas), mendorong ekonomi sirkuler (mengurangi ketergantungan terhadap aktivitas ekonomi yang mengonsumsi sumber daya tak terbarukan), melakukan pendekatan ekonomi yang ramah lingkungan, serta menuntut pembuat kebijakan untuk menjelajah kemungkinan kerjasama antar pemerintah dan berbagai institusi sosial lain.

Manusia juga perlu mempertimbangkan penyelesaian masalah kolektif melalui kerja sama antara Negara Utara maupun Negara Selatan.

Kita juga perlu membuat daftar kerusakan akibat alat elektronik, platform digital, dan sistem data, dan menempatkan isu digital ekonomi serta dampak lingkungan yang ditimbulkan ke dalam definisi sosial yang lebih luas.

Baca Juga: Garlic 2.0, Kucing Kloning Pertama di Tiongkok

Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan diskusi ini mungkin dengan mengangkat sebuah pertanyaan: apa yang bisa kita lakukan untuk mencapai kehidupan manusia yang berkelanjutan?

Jangan tanyakan apa yang ekonomi digital bisa lakukan untuk kita, tapi tanyakanlah apa yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan ekonomi digital yang tetap berwawasan lingkungan.

Stefanus Agustino Sitor menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris

Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di sini.

Penulis: Raynold Wonder Alorse, PhD Candidate in International Relations (International Political Economy of Mining), Queen's University, Ontario

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.