Mata Air Panas Dallol, Salah Satu Tempat Ekstrem dan Tidak Ramah di Bumi

By Silvia Triyanti Luis, Rabu, 5 Februari 2020 | 11:28 WIB
Dallol, Ethiopia. ()

Nationalgeographic.co.id – Kehidupan seringkali dikaitkan erat dengan keberadaan air. Di mana ada air, di sana ada kehidupan. Namun saat ini, bukti baru menunjukkan sebaliknya. Para peneliti mengidentifikasi beberapa parameter baru bahwa kehidupan dan air memiliki kemungkinan untuk tidak bisa dikaitkan.

Untuk membuktikan adanya hal ini, mereka melakukan perjalanan ke salah satu lingkungan paling ekstrem dan tidak ramah di Bumi. Tempat tersebut adalah mata air panas Dallol di gurun Danakil Ethiopia.

Tempat ini merupakan tempat air asin yang umumnya dianggap sebagai tempat terpanas di Bumi. Ia dianggap unik karena kondisi wilayahnya sangat panas dan tidak ada tempat lain yang memiliki panas yang serupa dengan tempat ini.

Baca Juga: Black Panther yang Langka Kembali Ditemukan di Sri Lanka

Bentang alam Dallol memiliki pecahan kolam-kolam kecil dari air hyperacidic. Hypersaline memiliki warna palet hijau, kuning, jingga mirip jeruk, dan coklat yang semarak. Warna yang terang ini terlihat cantik dari kejauhan.

Namun, untuk melihatnya, Anda tidak bisa berada terlalu dekat dengan kolam. Sebab, kolam yang dipanaskan itu menghasilkan air asin beracun, gas jenuh yang berasal dari gunung berapi yang membara dan tersembunyi di bawah permukaan kolam kecil itu.

Karena lingkungan Dallol yang ekstrem dan eksotik, kawasan ini banyak memikat para ilmuwan untuk meneliti wilayah tersebut. Salah satunya adalah ekspedisi pada 2016 yang dilakukan untuk mencari tahu mengenai apakah ada yang mungkin tinggal di lingkungan asing dan ekstrem itu.

“Ini adalah tempat yang luar biasa tetapi bertolak belakang dengan keadaanya, uap klorin membakar saluran pernapasan kita," ujar pemimpin ekspedisi Felipe Gómez dari Centro de Astrobiologia Spanyol.

Menurutnya, setiap mikroorganisme yang hidup di sana akan menjadi mikroba ekstrofilik yang sangat menarik bagi para astrobiologis. Menurut mereka, ada kehidupan di antara mata air panas, yakni  mikroorganisme ultra kecil berukuran nanometer.

Namun, belum lama ini, sebuah studi baru yang dipimpin oleh tim ilmuwan yang terpisah membantah penemuan sebelumnya.

“Kami membantah klaim kehidupan baru-baru ini di kolam hidrotermal Dallol polyextreme,” kata ahli mikrobiologi Jodie Belilla dari  Université Paris-Sud di Perancis, hal ini dikutip dari cuitan twitter nya pada bulan Juni.

Ia juga menambahkan berdasarkan teknik molekuler dan mikroskop gabungan, timnya mengatakan tidak ada kehidupan di sana meskipun mereka menemukan kontaminan yang berhubungan dengan udara dan manusia.